Sumber foto: Google

APBN Selalu Defisit, Ke Mana Sebenarnya Larinya Uang Negara?

Tanggal: 15 Mei 2025 20:04 wib.
Tampang.com | Pemerintah kembali mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 diproyeksikan defisit. Kondisi ini bukan hal baru, tapi tetap memicu pertanyaan: apakah belanja negara selama ini sudah tepat sasaran?

Belanja Naik, tapi Layanan Publik Masih Buruk
Meskipun anggaran triliunan digelontorkan untuk infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, kualitas layanan publik masih dikeluhkan. Jalan rusak, sekolah kekurangan guru, dan puskesmas tanpa dokter masih jadi cerita harian.

“Defisit bisa dimaklumi, tapi masalahnya adalah efektivitas belanja. Jangan sampai besar pasak daripada tiang,” ujar Dr. Wisnu Aulia, pakar kebijakan fiskal.

Pemborosan dan Proyek Tak Prioritas
Banyak pengamat menyoroti proyek-proyek bernilai jumbo yang dinilai tidak mendesak atau tidak berdampak langsung bagi rakyat. Di sisi lain, program-program pro-rakyat seperti subsidi pupuk atau bantuan UMKM justru dikurangi.

Utang Negara Semakin Membengkak
Defisit anggaran hampir selalu ditutup lewat penerbitan surat utang negara. Hal ini menambah beban bunga utang dan mempersempit ruang fiskal untuk pembangunan jangka panjang.

Solusi: Audit Belanja dan Fokus pada Outcome
Menurut Dr. Wisnu, reformasi penganggaran perlu fokus pada outcome, bukan hanya output. Program harus diukur dari dampaknya, bukan sekadar terserap atau tidaknya anggaran.

“Transparansi dan pengawasan publik sangat penting untuk memastikan uang negara tidak sia-sia,” tegasnya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved