Sumber foto: website

Anjing Pelacak Berhasil Temukan 2 Korban Banjir Bandang Deliserdang

Tanggal: 7 Des 2024 19:21 wib.
Sebuah tragedi banjir bandang yang melanda Desa Martelu, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara pada 23 November 2024 telah menelan korban jiwa. Namun, berkat kerja sama tim pencarian yang melibatkan anjing pelacak, kedua korban terakhir akhirnya berhasil ditemukan.

Polisi mengerahkan seekor anjing pelacak jenis Labrador bernama Trusco untuk membantu dalam upaya pencarian dua korban tersebut. Proses pencarian yang dilakukan oleh Unit Polsatwa K-9 SAR Dit Samapta bekerja sama dengan Polrestabes Medan, TNI, BPBD Deliserdang, serta warga akhirnya membuahkan hasil ketika Trusco berhasil menemukan kedua korban.

Korban pertama yang berhasil ditemukan adalah Budi Utama Simanjuntak yang jasadnya ditemukan sekitar pukul 13.30 WIB di aliran sungai sejauh 3 kilometer dari lokasi pencarian utama. Selanjutnya, Gerge Barus (40) juga berhasil ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB, meskipun evakuasi korban tersebut masih menunggu alat berat untuk memindahkan material longsor.

Kepala Bidang Humas, Kombes Pol Hadi Wahyudi menyampaikan bahwa proses pencarian menjadi cukup sulit karena medan yang harus dilalui sangat ekstrem, dengan kemiringan 70 derajat dan penuh dengan material batu tajam. Namun, berkat bantuan Trusco, kedua korban akhirnya berhasil ditemukan.

Dengan penemuan dua korban ini, maka seluruh korban tewas dalam peristiwa banjir bandang di Desa Martelu yang berjumlah 6 orang, telah ditemukan. Selain Budi Utama Simanjuntak dan Gerge Barus, korban lainnya adalah Kartini br Sitepu (65), Elsie Nadinda Rahel Simanjuntak (3), Serta br Ginting (81), dan Perdamenta (35). 

Peristiwa banjir bandang di Desa Martelu ini juga terjadi hampir bersamaan dengan banjir yang terjadi di 33 desa dan 11 Kecamatan di wilayah Kabupaten Deliserdang. Banjir terjadi setelah hujan deras dalam durasi lama mengakibatkan meluapnya beberapa sungai seperti Sungai Belumai, Sungai Sei Belawan, dan Sungai Bah Balua.

Dampak banjir tersebut juga meluas ke beberapa kecamatan di sekitarnya. Sebanyak 10.992 KK atau 41.029 jiwa harus mengungsi akibat rumah mereka terendam dan rusak diterjang banjir. Keseluruhan wilayah yang terdampak meliputi kecamatan Patumbak, Batang Kuis, Bangun Purba, Deli Tua, Namorambe, Sunggal, Hamparan Perak, Tanjung Morawa, Labuhan Deli, Patumbak, dan STM Hilir.

Dalam situasi seperti ini, Polda Sumut mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam, mengingat tingginya curah hujan belakangan ini. Saat ini, tim SAR masih bersiaga di lokasi untuk melanjutkan evakuasi terhadap korban dan memastikan semua proses berjalan lancar hingga tuntas.

Kapolda Sumatra Utara, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas musibah ini dan menekankan bahwa tim SAR bersama TNI Polri terus berupaya semaksimal mungkin untuk mengevakuasi seluruh korban.

Dengan tragedi ini, penting bagi seluruh pihak terutama pemerintah daerah untuk terus melakukan upaya pencegahan bencana, seperti penanganan sungai dan sistem peringatan dini agar kejadian serupa tidak terulang. Masyarakat juga diharapkan untuk tetap waspada dan melapor kepada pihak terkait apabila terjadi situasi darurat seperti banjir bandang. Semoga semua pihak bisa bersatu dalam mengatasi bencana ini dan membantu korban yang terdampak.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved