Animasi Wayang Indonesia Curi Perhatian di World Osaka Expo 2025

Tanggal: 28 Agu 2025 14:00 wib.
Indonesia kembali menunjukkan kekuatan budayanya di panggung dunia melalui pertunjukan animasi wayang yang memukau di World Osaka Expo 2025, Jepang. Pertunjukan ini menjadi bukti nyata bagaimana seni tradisional bisa bertransformasi dengan balutan teknologi modern, tanpa kehilangan nilai filosofis yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menilai kehadiran karya anak bangsa di ajang internasional semacam ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga bentuk diplomasi budaya yang mampu memperkenalkan kekayaan seni Indonesia lebih luas lagi.

Menurut Irene, tampilnya karya kreatif di kancah global adalah kesempatan besar untuk menunjukkan bahwa tradisi tidak harus kaku atau terjebak dalam pola lama. Justru, dengan sentuhan kreativitas generasi muda, tradisi bisa dipertahankan sekaligus diperbarui agar lebih relevan bagi zaman sekarang. “Kementerian Ekraf senantiasa mengapresiasi talenta-talenta berbakat yang mampu tampil di panggung global. Melalui penampilan di World Osaka Expo, kekayaan budaya Indonesia dapat dikenal lebih luas sekaligus memperlihatkan kreativitas generasi muda untuk menjaga tradisi,” ujarnya dalam keterangan pers.

Salah satu penampilan yang mencuri perhatian pengunjung adalah pagelaran Desa Timun yang digarap oleh Aniwayang Studio. Pertunjukan ini menghadirkan kisah khas wayang dengan pendekatan animasi, memadukan seni mendongeng tradisional dengan teknologi visual yang lebih segar dan dekat dengan generasi sekarang. Dalam rangkaian acara, Aniwayang Studio juga menyajikan berbagai aktivitas, mulai dari senam timun, nonton bareng animasi Desa Timun, pengalaman mendalang untuk anak-anak, hingga pementasan langsung bertajuk Aniwayang Live. Semua kegiatan ini dirancang bukan hanya sebagai tontonan, tetapi juga sebagai sarana interaktif agar pengunjung, termasuk anak-anak, bisa lebih dekat dengan budaya wayang.

Irene menekankan bahwa keistimewaan wayang bukan hanya terletak pada sisi hiburannya, tetapi juga pada pesan moral dan nilai filosofis yang terkandung di dalam setiap cerita. Dengan pendekatan kreatif seperti yang dilakukan Aniwayang Studio, nilai-nilai tersebut dapat disampaikan kepada audiens lintas usia dan lintas budaya. Hal ini selaras dengan semangat World Expo sebagai ruang pertukaran ide, budaya, dan inovasi yang melintasi batas negara.

Founder sekaligus Direktur Aniwayang Studio, Daud Nugraha, menyampaikan kebanggaannya bisa membawa karya mereka ke panggung internasional. Ia menilai keterlibatan Aniwayang Studio bukan sekadar kesempatan tampil, melainkan momentum penting untuk membuktikan bahwa wayang masih relevan hingga hari ini. “Di sini, kami memperlihatkan bagaimana kami punya cara untuk melestarikan budaya wayang, khususnya mendekatkan wayang kepada anak-anak atau generasi berikutnya, dengan menggabungkan teknik tradisional dan animasi modern,” ungkap Daud.

Aniwayang Studio sendiri sebelumnya dikenal lewat serial Desa Timun, sebuah karya animasi yang ringan, penuh humor, namun tetap sarat makna. Serial ini menjadi pintu masuk baru bagi anak-anak dan generasi muda untuk mengenal wayang tanpa merasa terbebani oleh format tradisional yang biasanya panjang dan kompleks. Di World Osaka Expo, kehadiran Desa Timun berhasil menyedot perhatian, bahkan penonton anak-anak di Jepang tampak betah mengikuti pertunjukan dari awal hingga akhir. “Biasanya wayang identik dengan pertunjukan tradisional, tapi Desa Timun menghadirkannya dengan cara yang segar dan imut banget. Anak-anak di Jepang sampai betah nonton dari awal sampai akhir,” ungkap Nanang, seorang warga Indonesia yang menyaksikan langsung penampilan tersebut.

Tak hanya berhenti pada pertunjukan budaya, Aniwayang Studio juga mendapat kesempatan untuk mengikuti forum bisnis yang dihadiri berbagai tamu internasional. Kehadiran mereka di forum ini menjadi bukti bahwa seni tradisi bisa masuk ke ranah industri kreatif global, membuka peluang kolaborasi, dan memperluas jejaring di tingkat dunia. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa wayang tidak hanya berfungsi sebagai identitas budaya, tetapi juga bisa menjadi produk kreatif yang kompetitif.

Kementerian Ekonomi Kreatif menegaskan bahwa dukungan terhadap talenta lokal akan terus diberikan, karena setiap tradisi menyimpan potensi besar untuk melintasi generasi jika dikemas dengan cara kreatif dan inovatif. Antusiasme ribuan pengunjung yang memadati Paviliun Indonesia selama World Osaka Expo 2025 menjadi bukti bahwa seni dan budaya Nusantara memiliki daya tarik universal. Dari panggung internasional ini, Indonesia tidak hanya sekadar tampil, tetapi juga menegaskan diri sebagai bangsa yang mampu menjaga warisan leluhur sambil tetap bergerak maju dengan inovasi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved