Sumber foto: website

Akses Sulit, Bantuan ke Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Disalurkan Lewat Laut

Tanggal: 12 Nov 2024 11:20 wib.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur tidak hanya menelan korban jiwa, namun juga mengganggu jalur transportasi udara. Dampak ini mendorong penggunaan transportasi laut untuk membantu pergerakan masyarakat dan menyalurkan bantuan kemanusiaan.

Menurut data terbaru, sebanyak 11.445 warga memilih mengungsi akibat tingginya aktivitas erupsi selama beberapa hari terakhir. Hal ini juga mengakibatkan perluasan zona rekomendasi sektoral hingga 9 kilometer barat daya - barat laut sejak Sabtu, 9 November. Para pengungsi tersebar di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka. Di Kabupaten Flores Timur, pengungsi terdapat di tujuh kecamatan, antara lain Kecamatan Titehena, Wulanggitang, Demon Pagong, Larantuka, Ile Mandiri, Ilebuira, Lewolema, dan Pulau Adonara. Sementara itu, jumlah pengungsi di Kabupaten Sikka mencapai 3.564 jiwa.

Dalam upaya untuk membantu mereka yang terdampak, PT Dharma Lautan Utama (DLU) bekerja sama dengan BHS Peduli untuk mengirimkan bantuan ke wilayah terdampak. Bantuan ini didanai melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) Dharma Lautan Utama. Selain menyediakan bantuan, kolaborasi ini juga membantu mengevakuasi masyarakat yang terjebak di wilayah terdampak dengan menggunakan moda transportasi udara dari berbagai kota di NTT, seperti Maumere, Ende, dan Kupang.

Kapal Dharma Rucitra VII dikirimkan menggunakan kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Jumat, 8 November 2024, lalu tiba di Maumere pada hari Minggu malam, 10 November 2024. Selain itu, 10 truk bantuan untuk korban yang di pengungsian diluncurkan Senin pagi dan telah diterima oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah terdampak.

Kapal ini juga akan kembali dari Pelabuhan Maumere dengan misi mengevakuasi sekitar 400 warga dan menuju Surabaya lewat Labuan Bajo pada Senin sore, 11 November 2024, untuk mengevakuasi sekitar 500 turis wisata domestik di sana. PT Dharma Lautan Utama juga telah melakukan partisipasi sejak tiga minggu lalu dengan mengangkut dan mengevakuasi warga dari kota-kota terdampak erupsi seperti Kupang, Ende, dan Maumere.

Tak hanya itu, kapal Dharma Rucitra VIII juga melakukan pengangkutan dan evakuasi sekitar 500 warga dari Kupang dan Ende pada tanggal 5 November 2024, saat penerbangan berhenti di tiga kota tersebut. Kapal ini juga diluncurkan dari Ende pada tanggal 12 November 2024, dan dari Labuhan Bajo pada tanggal 13 November 2024. Kedua kapal PT Dharmalautan Utama hadir untuk membantu evakuasi di Labuan Bajo dan diharapkan tiba di Surabaya pada tanggal 14 dan 15 November 2024.

Erwin H. Poedjono, Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama, mengatakan bahwa ia akan menjemput langsung kedatangan kapal-kapal tersebut di Terminal Tanjung Perak. Dalam waktu dekat, kapal Dharma Rucitra VIII akan bergerak menuju Ende dan Labuan Bajo untuk melakukan proses evakuasi.

Dari kegiatan tersebut, terlihat kesungguhan dan kerja keras pihak-pihak terkait dalam membantu para korban bencana alam. Akses sulit akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki menjadi tantangan, namun upaya dan kerjasama antarlembaga termasuk pihak swasta seperti PT Dharma Lautan Utama dan BHS Peduli telah membuktikan bahwa bantuan dan evakuasi dapat dilakukan melalui jalur transportasi laut yang menjadi alternatif dalam situasi darurat seperti ini. Semoga upaya tersebut dapat membantu meringankan beban bagi masyarakat yang terdampak erupsi dan mengurangi dampak bencana yang terjadi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved