Air Ditemukan di Planet Luar Tata Surya, Suhunya 427 Derajat C
Tanggal: 24 Jul 2024 08:35 wib.
Teleskop Luar Angkasa Hubble baru-baru ini berhasil mendeteksi adanya keberadaan molekul air di sebuah planet ekstrasurya yang diberi nama GJ 9827d. Pesatnya kemajuan teknologi tersebut sukses mengungkap rahasia alam semesta yang kian memukau. Tak hanya itu, planet ini juga berhasil menarik perhatian para peneliti karena keunikannya. GJ 9827d memiliki jarak 97 tahun cahaya dari Bumi, dengan ukuran dua kali lipat diameter Bumi, serta menjadi planet ekstrasurya terkecil yang mengandung uap air di atmosfernya.
Dengan disebarkannya temuan ini di The Astrophysical Journal Letters, muncullah sebuah fakta menarik bahwa GJ 9827d telah terbukti memiliki kandungan uap air di atmosfernya. Temuan ini disambut dengan antusias oleh Laura Kreidberg, seorang peneliti dan direktur pelaksana departemen fisika atmosfer eksoplanet di Max Planck Institute for Astronomy, Jerman. Laura menyatakan bahwa keberadaan air di planet seukuran GJ 9827d adalah sebuah penemuan penting, yang semakin mendekatkan kita pada penemuan dunia yang benar-benar mirip dengan Bumi. Para astronom sendiri belum menemukan sifat sebenarnya dari atmosfer planet yang tidak biasa ini. Namun, temuan keberadaan air di atmosfer membuka jalan bagi pengembangan lebih lanjut untuk memahami asal-usul planet di luar Tata Surya kita.
Kondisi panas di planet GJ 9827d, setara dengan Planet Venus, menyebabkan air di atmosfer berubah menjadi uap panas. Björn Benneke, seorang profesor di Trottier Institute for Research di University of Montreal yang juga turut serta dalam penelitian ini, menyatakan bahwa temuan ini membuktikan bahwa planet dengan atmosfer kaya akan air benar-benar dapat ditemukan di sekitar bintang-bintang lain. Benneke menjelaskan bahwa ini merupakan kali pertama para ilmuwan berhasil secara langsung mendeteksi adanya atmosfer yang kaya akan air di planet selain Bumi. Selain itu, ini juga menjadi langkah penting dalam menentukan sebaran dan keragaman atmosfer di planet berbatu.
Lebih lanjut, para astronom menduga bahwa GJ 9827d merupakan versi hangat dari bulan es Jupiter, Europa, yang memiliki lautan di bawah lapisan kerak es yang tebal. Planet ini, kata Benneke, kemungkinan setengahnya merupakan air dan setengahnya batu. Temuan ini menimbulkan misteri baru dalam eksplorasi alam semesta, sebagaimana air dianggap sebagai salah satu molekul yang paling umum ditemukan. Selama bertahun-tahun, para astronom sudah memahami bahwa deteksi air menjadi kunci utama dalam pencarian kehidupan di luar Bumi. Thomas Greene, salah satu penulis dalam studi, menyatakan bahwa mengamati air adalah "pintu gerbang" bagi penemuan hal-hal lain di luar angkasa. Dengan penemuan yang luar biasa ini, banyak harapan terletak pada alat seperti James Webb Space Telescope (JWST) untuk memungkinkan studi masa depan terhadap jenis planet seunik GJ 9827d ini.
Temuan dari Teleskop Hubble ini membuka berbagai teori baru terkait eksistensi planet di luar Tata Surya. Apa yang awalnya dianggap mustahil, kini menjadi perdebatan yang disambut dengan antusiasme oleh para peneliti. Kisah GJ 9827d ini sangatlah menarik untuk dipelajari lebih lanjut mengingat kemungkinan adanya kehidupan di luar angkasa yang semakin terbuka lebar. Dapatkah kita menemukan planet yang benar-benar mirip dengan Bumi? Ataukah masih banyak misteri lain yang menunggu untuk diungkap di alam semesta yang luas ini. Semua pertanyaan ini menjadi landasan bagi penelitian dan eksplorasi lebih lanjut untuk menjawab misteri di luar sana.