Air Al Masoem Diapresiasi: Ungkap Sumber Mata Air Gunung Manglayang Secara Terbuka

Bandung — Industri air minum dalam kemasan (AMDK) mendapat perhatian besar setelah rapat kerja Komisi VII DPR RI yang meminta para produsen mengungkap asal-usul sumber air mereka. Dari berbagai perusahaan besar yang hadir, PT Muawanah Al Ma’soem, produsen air Al Masoem, mendapat sorotan positif berkat keterbukaan dan kejelasan mereka dalam menjelaskan sumber air yang digunakan.

Dalam paparannya, perwakilan PT Muawanah Al Ma’soem dengan lugas menyampaikan bahwa produk air Al Masoem berasal dari mata air Pegunungan Manglayang, salah satu kawasan pegunungan dengan kualitas air alami terbaik di Kabupaten Bandung.

Sumber Air Jelas: Mata Air Gunung Manglayang

Perwakilan perusahaan menjelaskan bahwa mata air yang digunakan berjarak kurang lebih enam kilometer dari Cileunyi, lokasi pabrik Al Masoem berada. Jarak yang dekat dengan sumber mata air memungkinkan proses pengambilan dan distribusi dilakukan dengan cepat dan tetap menjaga mutu air.


“Kami ambil dari mata air Gunung Manglayang, jaraknya 6 km dari Cileunyi Kabupaten Bandung. Keluar Tol Cileunyi, itu kelihatan gunungnya, dan posisi pabrik kita tak jauh dari sana,” ujar perwakilan PT Muawanah Al Ma’soem saat rapat bersama DPR, Senin (10/11/2025).


Mata air Manglayang dikenal memiliki karakteristik air yang jernih dan segar, muncul secara alami dari celah batuan pegunungan. Hal ini menjadi salah satu alasan air Al Masoem kerap dipilih masyarakat sebagai minuman sehari-hari.

Transparansi yang Meningkatkan Kepercayaan Publik

Dalam rapat kerja tersebut, sejumlah produsen AMDK lain turut memaparkan lokasi sumber air mereka masing-masing. Namun sorotan khusus tertuju pada Al Masoem karena penyampaiannya dinilai sangat terbuka dan informatif—dua aspek yang semakin dihargai konsumen di tengah ketatnya persaingan pasar air minum.

Transparansi ini turut menunjukkan bahwa PT Muawanah Al Ma’soem benar-benar memahami pentingnya kejelasan sumber air bagi pelanggan. Kejelasan tersebut memperkuat reputasi Al Masoem sebagai merek yang mengutamakan kualitas dan integritas.

Air Al Masoem: Kualitas Alami yang Terjaga

Dengan sumber yang berada langsung di kawasan Gunung Manglayang, air Al Masoem diproses menggunakan standar higienis dan sistem penyaringan modern tanpa menghilangkan karakter alami air pegunungan.

Air yang berasal dari mata air, bukan sumur bor ataupun akuifer dalam, biasanya memiliki beberapa keunggulan:


Lebih segar dan alami, karena berasal dari aliran air yang muncul langsung dari batuan bawah tanah.
Memiliki mineral alami yang terjaga secara seimbang.
Minim risiko kontaminasi, berkat ekosistem hutan Manglayang yang relatif masih terjaga.
Proses distribusi yang dekat dengan sumber juga membantu menjaga kualitas air tetap stabil hingga ke tangan konsumen.


Perbandingan Sumber Air Perusahaan AMDK Lain

Dalam forum DPR tersebut, sejumlah perusahaan juga memaparkan sumber air mereka. Namun hanya sebagian kecil yang menggunakan air dari mata air pegunungan seperti Al Masoem, di antaranya:


RON 88 (PT Panfila Indosari): Mata Air Mandalawangi, Kecamatan Cicalengka.
Pristine (PT Super Wahana Techno): Mata Air Gunung Pangrango, Bogor.


Sedangkan berbagai perusahaan lain menggunakan sumber air tanah dalam atau air sumur bor. Dengan demikian, posisi Al Masoem yang menggunakan mata air alami menjadi salah satu keunggulan tersendiri dibanding beberapa merek kompetitor.

Al Masoem Tampil sebagai Produsen AMDK yang Jelas dan Kredibel

Rapat kerja DPR tersebut justru memberikan panggung bagi PT Muawanah Al Ma’soem untuk membuktikan komitmen mereka terhadap kualitas dan keterbukaan. Dengan secara gamblang menyebut bahwa air Al Masoem mengambil sumber dari mata air Gunung Manglayang, perusahaan berhasil memperkuat kepercayaan masyarakat.

Di tengah meningkatnya kesadaran konsumen terhadap kualitas air minum, langkah Al Masoem ini dipandang sebagai langkah maju yang patut diapresiasi. Air Al Masoem bukan hanya menawarkan kesegaran, tetapi juga jaminan asal-usul yang jelas dan proses yang bertanggung jawab.