Agrinas Akan Terima Suntikan Modal dari Danantara, Bukan dari APBN
Tanggal: 25 Mar 2025 14:21 wib.
Tampang.com | Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan bahwa Agrinas, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor perkebunan, perikanan, dan pangan, akan mendapat suntikan modal dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Keputusan ini berbeda dari rencana awal yang menyebutkan bahwa Agrinas akan menerima Rp 8 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Namun, dengan struktur baru yang diterapkan, Agrinas akan menjadi bagian dari Danantara, sehingga pendanaannya berasal dari sumber lain.
"Jadi, itu (PMN) mungkin tidak dari Kementerian Keuangan, tapi nanti kita lihat dari dividen yang kita terima dari BUMN ini," ujar Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (24/3/2025).
Analisis dan Penyesuaian Sebelum Suntikan Modal
Rosan menjelaskan bahwa sebelum memberikan modal, pihaknya akan melakukan analisis mendalam terkait kriteria dan parameter yang sesuai dengan visi misi Danantara.
"Intinya, kami di Danantara sebagai induk Agrinas diminta untuk menyelaraskan semua kegiatan dan rencana agar sesuai dengan visi besar pemerintah, termasuk dalam penciptaan lapangan pekerjaan," tambahnya.
Tidak Ada Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Kemenkeu
Menegaskan pernyataan Rosan, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), juga menyampaikan bahwa Agrinas tidak akan menerima PMN dari Kemenkeu.
"Jadi, PMN tidak ada," kata Zulhas singkat.
Saat ini, pemerintah masih dalam tahap pembahasan strategi dan rencana kerja untuk Agrinas, termasuk menentukan bagaimana perusahaan bisa berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.
Proyek Besar Agrinas di Sektor Perikanan dan Perkebunan
Agrinas telah menyiapkan dua proyek utama, yakni:
Budidaya ikan di lahan seluas 20.000 hektar.
Perkebunan kelapa sawit seluas 1 juta hektar, di mana 221.000 hektar sudah dalam tahap pengelolaan.
Namun, dari lahan yang telah dikelola, 145.000 hektar masih membutuhkan perbaikan, sementara sisanya masih dalam tahap persiapan dan penanaman baru.
Untuk mendukung keberlanjutan proyek ini, pemerintah juga merencanakan pembangunan pabrik pakan di enam lokasi hub pangan, sehingga produksi pakan tidak hanya bergantung pada segelintir perusahaan besar.
Dengan strategi baru ini, diharapkan Agrinas mampu meningkatkan produktivitas sektor perkebunan dan perikanan, sekaligus menciptakan peluang kerja baru dan menopang ketahanan pangan nasional.