Advertising Camp 2025: Wadah Lahirnya Talenta Muda Kreatif untuk Majukan Industri Periklanan

Tanggal: 1 Sep 2025 14:14 wib.
Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) bekerja sama dengan Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) kembali menggelar Advertising Camp 2025, sebuah ajang pembinaan talenta muda yang digelar untuk ketiga kalinya. Dengan mengusung tema “Creatively Indonesia”, program ini berupaya menggali sekaligus mengasah potensi mahasiswa agar siap menjadi sumber daya manusia (SDM) berkualitas di bidang periklanan dan komunikasi kreatif.

Ketua Umum P3I, Janoe Arijanto, menekankan bahwa Advertising Camp bukan hanya sekadar ajang kompetisi, melainkan ruang belajar yang intensif. Para peserta diajak memahami periklanan bukan hanya dari sisi teknis, melainkan juga sebagai fondasi penting dalam menggerakkan bisnis di berbagai sektor. “Kita percaya bahwa talenta muda Indonesia memiliki kreativitas luar biasa. Advertising Camp hadir untuk meningkatkan kapasitas mereka, bukan hanya di bidang periklanan, tetapi juga untuk diaplikasikan ke hampir semua lini bisnis,” ujar Janoe di Jakarta, Jumat (29/8).

Tahun ini, Advertising Camp mengangkat studi kasus yang relevan dengan kondisi sosial generasi muda, yakni meningkatkan kembali minat membaca di kalangan Gen Z. Peserta ditantang untuk merancang kampanye edukasi yang segar, inovatif, dan sesuai dengan kebiasaan serta gaya komunikasi generasi digital saat ini. Selama tiga hari pembinaan, mereka dibekali dengan materi seputar strategi komunikasi digital, mulai dari membaca insight atau peluang pasar, merancang ide kampanye, hingga mengeksekusi konsep menjadi presentasi yang matang.

Janoe menjelaskan bahwa fokus utama pembinaan adalah melatih peserta menemukan insight kuat tentang perilaku Gen Z, kemudian mengubahnya menjadi kampanye kreatif yang bisa diaplikasikan di berbagai platform media. “Jadi teman-teman peserta dilatih untuk benar-benar menyelami pola pikir Gen Z, lalu mengeksekusi ide itu secara relevan, baik di media sosial maupun media komunikasi lainnya,” katanya.

Tak hanya diarahkan menjadi tenaga kerja, peserta juga didorong untuk memiliki jiwa wirausaha di bidang komunikasi dan pemasaran. Janoe menambahkan, gagasan yang lahir dari peserta Advertising Camp tidak berhenti begitu saja. Ide-ide segar tersebut akan ditampung dan bisa digunakan oleh Kemenekraf bila sewaktu-waktu dibutuhkan dalam merancang kampanye kreatif maupun komunikasi digital yang lebih luas.

Sementara itu, Direktur Periklanan Kemenekraf, Selliane Ishak, menuturkan bahwa tahun ini ada sekitar 100 mahasiswa dari berbagai kota yang mendaftar, namun hanya 50 orang yang terpilih mengikuti program intensif Advertising Camp. Mereka datang dari berbagai daerah, termasuk Malang, Jakarta, hingga Sumatera Barat, mencerminkan semangat kolaborasi lintas kota dalam memajukan dunia periklanan Indonesia.

Selli menjelaskan bahwa ada lima aspek utama yang menjadi kriteria penilaian dalam Advertising Camp, yaitu kekuatan ide secara keseluruhan, kejelasan pesan utama atau key message, strategi pemasaran yang ditawarkan, kualitas sampel iklan yang dibuat, serta dampak atau impact kampanye terhadap target pasar. “Melalui pembinaan ini, kita ingin mendorong anak-anak muda menjadi profesional yang tidak hanya paham teori, tapi juga bisa memberikan solusi kreatif yang berdampak nyata,” ungkapnya.

Puncak Advertising Camp 2025 ditandai dengan pengumuman pemenang pada Jumat siang. Gelar juara pertama berhasil diraih oleh tim Mantra Kreatif dari Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta. Tim ini menghadirkan ide brilian dengan mengajak generasi muda kembali gemar membaca melalui kampanye unik yang terinspirasi dari aplikasi dating apps. Konsep mereka “menjodohkan” pembaca dengan buku, sehingga proses menemukan bacaan terasa personal, relevan, sekaligus menyenangkan.

Keberhasilan tim Mantra Kreatif menunjukkan bahwa inovasi tidak melulu harus lahir dari teknologi besar, tetapi juga bisa datang dari ide-ide sederhana yang dikemas secara kreatif. Advertising Camp 2025 pun menegaskan bahwa generasi muda Indonesia siap menjadi motor penggerak bagi industri periklanan, sekaligus mengukuhkan peran subsektor ekonomi kreatif dalam memajukan daya saing bangsa.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved