Sumber foto: iStock

Adhi Karya Minta Suntikan PMN Rp 2 Triliun untuk 2 Proyek Tol Ini

Tanggal: 8 Jul 2024 21:59 wib.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) telah mengajukan permohonan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 2,09 triliun untuk tahun 2025. Menurut Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson, dana tersebut akan dialokasikan untuk menyelesaikan dua proyek strategis nasional (PSN), yaitu jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo dan tol Yogyakarta-Bawen.

Dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta pada Senin, 8 Juli 2024, Entus mengungkapkan bahwa dari total PMN yang diajukan sebesar Rp 2 triliun, sebanyak Rp 1,9 triliun akan digunakan untuk proyek tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo dan tol Yogyakarta-Bawen akan menerima dana sebesar Rp 173 miliar.

Entus menjelaskan bahwa pengajuan PMN ini dipandang sebagai opsi terbaik mengingat adanya perubahan kondisi pada kedua proyek tersebut. Misalnya, kondisi saham ADHI pada pembangunan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo mengalami perubahan, meningkat dari 24% menjadi 47,18%, dengan perubahan yang terjadi pada PT Dayamulia Turangga dan PT Gama Group.

Selain itu, terdapat perubahan kondisi lainnya pada pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen, sebagai akibat dari kenaikan biaya konstruksi dan investasi dari Rp 14,2 triliun menjadi Rp 18,3 triliun. Sehingga kebutuhan ekuitas yang semula sebesar Rp 1,9 triliun kini meningkat menjadi Rp 3,8 triliun.

Entus menekankan bahwa dengan adanya PMN, hal ini diharapkan akan memberikan perbaikan terhadap rasio keuangan ADHI, terutama dalam hal Debt to Equity. Beliau juga mengungkapkan bahwa tujuan dari penggunaan PMN adalah untuk meningkatkan kapasitas usaha dan melakukan pengembangan usaha melalui proyek investasi di bidang infrastruktur.

Dalam menyusun pengajuan ini, perusahaan ini bertujuan untuk memperbaiki struktur permodalan serta meningkatkan kemampuan leverage perusahaan. Diharapkan dengan adanya PMN, Adhi Karya dapat terus mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Adhi Karya sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang konstruksi dan pengembangan infrastruktur, memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah mendorong proyek-proyek infrastruktur yang berskala besar, seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan. Dengan permohonan PMN sebesar Rp 2,09 triliun ini, diharapkan dapat membantu Adhi Karya dalam menyelesaikan proyek-proyek strategis nasional yang menjadi prioritas pemerintah.

Selain itu, keberhasilan Adhi Karya dalam menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur tersebut juga akan berdampak positif pada perekonomian, terutama dalam hal pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan konektivitas antar wilayah. Dengan dukungan PMN, diharapkan proyek-proyek strategis nasional tersebut bisa segera diselesaikan dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat luas.

Sementara itu, dalam merencanakan pembiayaan proyek infrastruktur, berbagai faktor harus dipertimbangkan, termasuk perubahan kondisi pasar, kenaikan biaya konstruksi, dan perubahan kondisi saham pada perusahaan. Oleh karena itu, pengajuan PMN seperti yang dilakukan oleh Adhi Karya dapat menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut dan memastikan kelancaran serta keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved