8 Ribu Pak Daging Dam Jemaah Haji Indonesia Dikirim ke Tanah Air
Tanggal: 7 Jul 2024 14:56 wib.
Direktur Bina Haji Kementerian Agama Arsad Hidayat mengungkapkan bahwa tahun ini sekitar 6.500 petugas dan jemaah haji Indonesia menyalurkan dam-nya pada Rumah Potong Hewan (RPH) yang direkomendasikan pemerintah. Sebanyak 4.500 ekor kambing disembelih dan dagingnya disalurkan di tanah suci, sementara 2.000 lainnya dagingnya akan dikirimkan ke tanah air.
Menurut Arsad Hidayat, kambing yang akan dikirimkan ke Indonesia akan di-packaging dengan cara retorch. Setiap ekor kambing akan di-packing menjadi 4 pak, sehingga total akan ada 8.000 pak daging yang akan dikirimkan ke Indonesia, dengan masing-masing pak berisi 2,5 kg daging. Hal ini disampaikan Arsad usai mengunjungi perusahaan pengepakan daging dam di kawasan Makkah, Arab Saudi.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Dubes Republik Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz, dan Kepala Daerah Kerja Makkah Khalilurrahman juga turut hadir. Muhadjir Effendy menyampaikan apresiasi terhadap perbaikan tata kelola dam yang dilakukan pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M.
Dia juga berharap agar jumlah daging kurban yang dikirimkan ke Indonesia dapat meningkat signifikan tahun depan, sehingga dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Muhadjir menegaskan bahwa sebagian daging kurban yang dikirimkan merupakan terobosan yang perlu untuk terus ditingkatkan pada masa yang akan datang.
Muhadjir menyatakan bahwa pihaknya bersama stakeholder terkait telah mengecek kesiapan daging kurban yang akan dikirimkan ke Indonesia. Dari BPOM, Penyembelihan, hingga proses pengepakan daging dipastikan aman sesuai dengan standar, untuk memastikan bahwa daging yang dikirimkan ke Indonesia layak dikonsumsi dan bebas dari berbagai macam penyakit dan bakteri termasuk PMK (penyakit mulut dan kaki).
Selain itu, dalam kunjungannya, Menko PMK juga meninjau Rumah Potong Hewan (RPH) Ukaisyiyah di Makkah, di mana dia melihat prosesi penyembelihan yang dilakukan. Menurut Muhadjir, prosesi yang dilakukan harus sesuai dengan syariah, dan daging hasil sembelihan harus disalurkan kepada yang berhak.
Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir juga melihat adanya peluang pengiriman tenaga juru sembelih dari Indonesia. Menurut pengelola RPH, di musim haji mereka mempekerjakan 5.000 tenaga penyembelih. Muhadjir menyebut bahwa ada usulan agar terdapat 1.500 penyembelih dari Indonesia untuk tahun depan, dan juga adanya kerjasama antara pelaku usaha di Indonesia yang sudah memiliki pengalaman di bidang penyamakan kulit dengan RPH di Arab Saudi.
Dalam responsnya, Dubes Abdul Aziz menyatakan akan menindaklanjuti peluang tersebut. Dia menyambut baik usulan Muhadjir, dan mengatakan bahwa sebagai perwakilan pemerintah di Arab Saudi, mereka akan mengundang para pelaku usaha dari Indonesia untuk bekerja sama. Hal ini sejalan dengan harapan untuk dapat meningkatkan manfaat dari penyelenggaraan ibadah haji bagi masyarakat Indonesia.