6 WNI Korban Kecelakaan Bus di Arab Saudi dalam Proses Pemakaman
Tanggal: 22 Mar 2025 14:33 wib.
Tampang.com,Jakarta, 22 Maret 2025 – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengonfirmasi bahwa enam Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tewas dalam kecelakaan bus di Arab Saudi saat ini sedang dalam proses pemakaman. Kecelakaan tragis tersebut terjadi pada Kamis (20/3/2025) di Wadi Qudeid, Arab Saudi.
Rincian Korban
Kecelakaan tersebut melibatkan 20 jemaah umrah asal Indonesia. Dari jumlah tersebut, enam orang meninggal dunia, 13 mengalami luka-luka, dan satu orang selamat tanpa cedera. Berikut adalah identitas enam WNI yang menjadi korban meninggal dunia:
Sumarsih Djarudin (44 tahun)
Audrya Malika Adam (16 tahun)
Eny Soedarwati (49 tahun)
Dian Novita (38 tahun)
Areline Nawallya Adam (22 tahun)
Dawam Mahmud (48 tahun)
Selain enam WNI, kecelakaan ini juga menyebabkan tiga korban meninggal dunia lainnya, yaitu seorang kernet bus asal Pakistan dan dua penumpang jip asal Bangladesh yang bertabrakan dengan bus tersebut.
Dugaan Penyebab Kecelakaan
Menag Nasaruddin Umar menyebut dugaan awal kecelakaan ini disebabkan oleh sopir bus yang mengantuk. Namun, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk memastikan penyebab pastinya. “Iya, kecelakaan ini kemungkinan karena sopir mengantuk. Tapi ini baru dugaan awal,” ujar Nasaruddin saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Sabtu (22/3/2025).
Sebagai langkah evaluasi, Kementerian Agama berencana memperketat regulasi terkait perjalanan ibadah umrah dan haji, khususnya dalam hal ketentuan sopir bus di Mekkah dan Madinah. “Ke depan, sopir tunggal tidak boleh lagi diizinkan untuk perjalanan panjang seperti ini. Faktor kelelahan bisa berbahaya, apalagi di jalanan yang luas dan licin,” tambahnya.
Proses Penanganan Korban
Saat ini, enam jenazah korban tengah dalam proses pemakaman di Arab Saudi, sementara korban luka-luka dirawat di dua rumah sakit berbeda. Pemerintah melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memastikan penanganan para korban berjalan dengan baik.
Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya peningkatan keselamatan dalam perjalanan ibadah, terutama bagi jemaah umrah dan haji. Pemerintah berjanji akan mengambil langkah-langkah tegas guna mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang.