5 Produk Israel yang Masih DiImpor Indonesia, Totalnya Capai Rp44 Miliar
Tanggal: 31 Jul 2024 11:25 wib.
Indonesia tidak mengakui kedaulatan dan keberadaan negara Israel dan menyatakan tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan negara tersebut. Meskipun demikian, Indonesia tetap melibatkan diri dalam kerja sama perdagangan dengan Israel, terutama dalam hal impor barang.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa impor barang dari Israel meningkat pada Juni 2024, mencapai total investasi sebesar USD2,76 juta (Rp44,6 miliar). Produk-produk yang paling banyak diimpor dari Israel meliputi permesinan, optik dan fotografi, peralatan logam, serta bahan kimia.
Meskipun terjadi peningkatan impor barang dari Israel pada bulan Juni, data menunjukkan bahwa jumlah impor mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada bulan Mei, total nilai impor Indonesia dari Israel mencapai USD5.975.942 (Rp97,5 miliar).
Berikut adalah lima produk Israel yang paling banyak diimpor oleh Indonesia berdasarkan berbagai sumber:
1. Mesin Listrik
Mesin listrik dengan kode HS 85 dan komponennya merupakan komoditas pertama yang paling banyak diimpor dari Israel. Nilai impor mesin listrik mencapai USD889.213 atau setara dengan Rp14,5 miliar.
2. Optik, Fotografi
Barang dengan Kode HS 90 yaitu optik dan fotografi menjadi komoditas kedua yang paling banyak diimpor. Nilai impor optik dan fotografi mencapai USD616.468 atau sekitar Rp10 miliar.
3. Reaktor Nuklir, Ketel Uap, dan Barang Mekanikal
Komoditas dengan kode HS 84 merupakan komoditas ketiga yang paling banyak diimpor oleh Indonesia dari Israel. Nilai impor komoditas ini mencapai USD374.527 atau sekitar Rp6,1 miliar.
4. Perkakas dan Peralatan Logam
Dengan kode HS 82, barang ini menjadi komoditas keempat yang paling banyak diimpor. Nilai impor perkakas dan peralatan logam mencapai USD352.258 atau setara dengan Rp5,7 miliar.
5. Bahan Kimia
Bahan kimia dengan kode HS 29 menjadi komoditas kelima yang paling banyak diimpor. Nilai impor bahan kimia mencapai USD114.690 atau sekitar Rp1,8 miliar.
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa nilai impor dari Israel pada bulan Juni 2024 relatif kecil jika dibandingkan dengan total nilai impor Indonesia pada periode yang sama, yang mencapai USD18,45 miliar atau setara dengan Rp301 triliun. Meski begitu, impor barang dari Israel tetap memberikan kontribusi terhadap pasar impor Indonesia.