4 Provinsi RI Siaga 1 Kekeringan, di Daerah Ini 87 Hari Tak Ada Hujan
Tanggal: 23 Jul 2024 12:08 wib.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan atas potensi kekeringan yang dapat melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Peringatan tersebut termasuk ancaman kekeringan meteorologis yang bisa terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Dalam Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian I Juli 2024, BMKG mencatat bahwa ada kemungkinan terjadinya hari tanpa hujan (HTH) kategori panjang (lebih dari 21 hari) pada Dasarian I Juli 2024 di sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Peringatan dini kekeringan meteorologis dari BMKG diperpanjang hingga periode Dasarian II Juli 2024. Dari pemantauan yang telah dilakukan, terdapat 4 provinsi yang dinyatakan dalam status "Awas". Para ahli BMKG juga mengidentifikasi wilayah-wilayah yang terancam kekeringan meteorologis pada bulan Juli 2024. Beberapa daerah di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT harus waspada terhadap potensi kekeringan. Sementara itu, status siaga diberikan untuk sejumlah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan NTT, dan peringatan level "Awas" diberlakukan untuk beberapa kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.
Berdasarkan pemantauan BMKG, terdapat sebagian wilayah Indonesia yang mengalami hari tanpa hujan (HTH) selama 87 hari pada Juli 2024. Fenomena HTH kategori Sangat Panjang (31-60 hari) terjadi di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Lebih lanjut, HTH kategori Ekstrem Panjang (lebih dari 60 hari) terjadi di wilayah Jawa Timur, NTB, dan NTT. Bahkan, BMKG mencatat adanya HTH terpanjang selama 87 hari di Triwung Kidul, Kota Probolinggo, Jawa Timur.
Selain itu, berdasarkan hasil monitoring BMKG pada Dasarian I Juli 2024, sebagian besar wilayah Indonesia masih mengalami hujan dan HTH kategori Sangat Pendek (1-5 hari). Namun, sebagian wilayah, terutama Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, mengalami HTH kategori Sangat Panjang dan Ekstrem Panjang.
BMKG juga memberikan prediksi terkait kemungkinan terjadinya hari tanpa hujan selama periode 11 Juli - 21 Agustus 2024. Menurut BMKG, sekitar 43% wilayah Indonesia memasuki musim kemarau. Wilayah yang terkena dampak musim kemarau meliputi sebagian Aceh, Sumatra Utara, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, NTT, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan. Lebih lanjut, BMKG memprediksi sekitar 90% peluang terjadinya hari tanpa hujan lebih dari 5 hari di sebagian wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Di sisi lain, terdapat potensi sekitar 60% peluang terjadinya hari tanpa hujan lebih dari 25 hari di sebagian wilayah Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan NTT.
Data yang disediakan oleh BMKG menjadi peringatan serius bagi pemerintah, masyarakat, dan sektor terkait untuk mengantisipasi dan menghadapi dampak kekeringan yang mungkin terjadi. Pentingnya upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim serta pemantauan dan prediksi cuaca yang akurat menjadi hal krusial dalam menjaga ketahanan pangan, sumber daya air, dan kesejahteraan masyarakat di masa depan. Peran semua pihak dalam mengurangi risiko kekeringan perlu ditingkatkan melalui koordinasi antarinstansi, sosialisasi informasi, upaya konservasi sumber daya alam, serta penerapan kebijakan yang proaktif dalam pengelolaan lingkungan hidup.