3 RT di Pluit Jakut Terdampak Banjir Rob Siang Ini
Tanggal: 16 Nov 2024 22:28 wib.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta melaporkan bahwa tiga RT di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, mengalami banjir rob akibat fenomena supermoon pada Sabtu (16/11/2024) siang ini. Kepala Pelaksana BPBD DKI, Isnawa Adji, mengungkapkan bahwa genangan banjir saat ini mengalami penurunan dari 5 RT menjadi 3 RT, atau sekitar 0,009% dari total 30.772 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta.
Menurut data yang diungkapkan, wilayah Jakarta Utara, khususnya Kelurahan Pluit, memiliki 3 RT yang terdampak banjir rob dengan ketinggian air mencapai 20 hingga 60 cm. Sementara itu, area genangan yang sudah mulai surut terdapat di Kelurahan Marunda dengan jumlah 2 RT. Selain itu, beberapa jalan juga mengalami genangan yang sudah surut, seperti Jalan RE Martadinata (Depan JIS) di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
BPBD DKI Jakarta telah menggerakkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah terdampak dan mengkoordinasikan upaya penanganan dengan unsur Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan. Mereka bertugas melakukan penyedotan genangan serta memastikan sistem pengairan berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. Pihak berwenang menargetkan genangan akan segera surut dalam waktu yang cepat.
Kepala BPBD DKI Jakarta juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, masyarakat diminta segera menghubungi nomor telepon darurat 112 yang merupakan layanan gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop.
Situasi banjir rob yang terjadi di tiga RT di Pluit, Jakarta Utara, pada siang hari ini menjadi perhatian utama BPBD Provinsi DKI Jakarta. Fenomena banjir rob ini merupakan dampak dari faktor alam, seperti curah hujan yang tinggi atau pasang air laut yang ekstrem. Selain itu, adanya supermoon pada tanggal yang sama juga dapat memengaruhi pasang laut, sehingga wilayah pesisir seperti Pluit rentan terkena dampak banjir rob.
Dalam menghadapi situasi ini, BPBD DKI Jakarta terus berupaya untuk meningkatkan sistem peringatan dini dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait tindakan yang perlu dilakukan saat terjadi banjir rob. Hal ini mencakup upaya penyusunan rencana tanggap darurat, edukasi tentang evakuasi, serta penguatan infrastruktur pengamanan wilayah pesisir agar dapat lebih tangguh dalam menghadapi potensi banjir rob di masa yang akan datang.
Dengan peningkatan kerja sama antara BPBD, instansi terkait, dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan bahwa penanganan bencana banjir rob, seperti yang terjadi di tiga RT di Pluit, Jakarta Utara, dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien di masa yang akan datang. Ancaman banjir rob tidak bisa dihindari sepenuhnya, namun upaya mitigasi dan penanganan yang cepat serta tepat dapat mengurangi dampak yang ditimbulkannya bagi masyarakat dan wilayah terdampak.
Dalam beberapa tahun terakhir, wilayah Jakarta Utara memang seringkali menjadi sorotan terkait bencana banjir rob. Dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan kondisi geografisnya yang cenderung datar, hal ini menimbulkan tantangan tersendiri dalam upaya pengelolaan bencana di wilayah tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi banjir rob dan bencana alam lainnya.