Sumber foto: Google

25.000 Nelayan Ancam Demo jika Pembangunan Reklamasi Teluk Jakarta Terus Berlanjut

Tanggal: 20 Mei 2025 22:34 wib.
Tampang.com | Sekitar 25.000 nelayan tradisional siap turun ke jalan jika pemerintah tidak menghentikan proyek reklamasi di Teluk Jakarta, khususnya wilayah Marunda. Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia, Muhammad Tahir, saat ditemui di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cilincing, Jakarta Utara, Senin (19/5/2025).

Menurut Tahir, proyek reklamasi yang tengah berjalan berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jakarta. Para nelayan sebenarnya terbuka jika reklamasi dilakukan demi kepentingan masyarakat luas. Namun, mereka menolak keras jika proyek tersebut hanya menguntungkan pihak korporasi atau individu tertentu.

“Kami minta pemerintah pusat untuk meninjau ulang proyek ini, karena kami melihat ada ketidakadilan yang merugikan masyarakat kecil,” ujar Tahir.

Sebelum melancarkan aksi demonstrasi besar-besaran, nelayan berencana mengirimkan surat protes terlebih dahulu. “Kami akan bersurat beberapa kali. Jika tidak ada respons, kami akan menggalang seluruh nelayan Teluk Jakarta untuk berjuang bersama,” tambahnya.

Reklamasi di kawasan utara Marunda saat ini tengah berlangsung di tiga titik. Satu titik telah berfungsi sebagai pelabuhan batu bara curah, titik kedua sedang dikeruk, sementara titik ketiga masih dalam tahap pembangunan pondasi. Keberadaan reklamasi ini memakan area tangkapan ikan para nelayan sehingga hasil tangkapan menurun drastis dan menyebabkan kerugian bagi mereka.

Kasus ini sebelumnya mencuat setelah warga menemukan pagar beton yang diduga bagian dari proyek reklamasi dipasang di wilayah laut Marunda. Nelayan menilai pembangunan ini mengancam mata pencaharian mereka dan mengganggu keseimbangan ekosistem perairan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved