2.000 Orang Terkubur Hidup-Hidup Akibat Longsor Papua Nugini
Tanggal: 28 Mei 2024 19:31 wib.
Lebih dari 2.000 orang dilaporkan masih terkubur akibat bencana tanah longsor di Papua Nugini pada Jumat (24/5) dini hari. Korban tewas akibat tanah longsor sejauh ini sudah sekitar 670 orang. Tanah longsor tersebut meluluhlantakkan desa terpencil di dataran tinggi Papua Nugini.
Peristiwa longsor yang melanda sejumlah desa di Papua Nugini ini telah mengejutkan banyak pihak. Dampak dari peristiwa ini begitu besar, terutama bagi keluarga dari 2.000 orang yang merasakan betapa mengerikannya mereka terkubur hidup-hidup di dalam reruntuhan longsor. Di samping itu, para relawan dan petugas penyelamat pun harus segera bertindak cepat dan efisien untuk menyelamatkan korban yang berhasil digali dari reruntuhan tersebut.
Longsor yang terjadi di Papua Nugini tentunya menimbulkan kekhawatiran yang mendalam bagi masyarakat setempat. Timbunan tanah longsor bercampur batu-batu sebesar mobil, batang-batang pohon, dan lumpur yang mengubur wilayah terdampak hingga enam meter. Pemerintah segera turun tangan dan meminta bantuan dari dunia internasional.
Situasi di Papua Nugini pun semakin diperparah dengan sulitnya akses untuk membawa bantuan dan alat berat ke daerah yang terpencil. Hal ini membuat upaya penyelamatan dan evakuasi menjadi semakin sulit dilakukan. Namun, hal ini tidak boleh membuat kita menyerah. Segala upaya harus terus dilakukan untuk menolong korban-korban yang terkubur akibat longsor di Papua Nugini.
Menelisik lebih jauh tentang penyebab terjadinya longsor di Papua Nugini, faktor cuaca ekstrim dan kerentanan lingkungan di daerah tersebut menjadi faktor yang memicu terjadinya peristiwa ini. Pembabatan hutan serta praktik pertanian yang tidak berkelanjutan pun turut berperan dalam meningkatkan risiko bencana longsor di Papua Nugini.
Peristiwa ini juga menjadi peringatan bagi kita semua akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama longsor. Langkah preventif dan mitigasi bencana perlu ditingkatkan oleh pemerintah maupun masyarakat demi mengurangi dampak buruk dari bencana alam yang bisa saja terjadi kapan saja.