101 Tahun ITB yang Makin Tidak Sensitif?

Ditengah badai Covid19 yang amat mengerikan melanda bangsa ini, di tengah paniknya situasi di semua rumahsakit, tak tertampungnya ribuan pasien, kesulitan oksigen dimana2, isak tangis, berita duka silih ganti dalam hitungan menit, kita dapat sebaran lux  100+1 ITB The Cradle Of Civilization . Transformative Talks and MUSIC CONCERT 
Catat, tanggal hajatnya 3 Juli 2021...  yang hadir alumni2 sukses, ada pejabat2 juga, belasan jumlahlah...orang2 papan atas dan terkenal. 

Sesaat kerongkongan saya tercekat, Wow, amazing...  Hebat, luar biasa sekali ITB ini... fabolous!

Saya langsung teringat sama konflik anak2 BEM UI jauh di sana dengan Istana dan Rektorat akhir2 ini, drama yang indah tentang manusia2 muda yang kritis dan pihak supremasi kampus yang pro penguasa... Inilah yang memangnya harus terjadi pada dunia pendidikan tinggi saat sebuah bangsa bermasalah, artinya apa? Masih ada anak2 UI yang concern masalah negara dan bangsa walau dibawah tekanan, artinya apa? Kualitas kampus UI masih mumpuni dalam strata fungsi sosial bangsa ini.. masih jalan otak dan hatinya sebagai manusia utuh. Habis UI, menyusul juga UGM, menyusul juga kampus2 lain.. ada pelita2 hangat menyinari kita dalam badai gelap.. 

ITB dimana? ITB sementara nampaknya akan tetap Bernyanyi, Talkshow, kejar karir, kejar bisnis, kejar posisi, lalu duduk ala gajah tambun di menara2 gading dengan lampu sorot dari bawah puluhanribu watt sehingga matanya silau melihat ke bawah... di bawah rakyat ini sedang direbus masalah, direbus kesedihan..

Mahasiswanya juga terpecah belah, ada 2 kubu, satu kubu pro penguasa, kubu satu lagi kubu tak peduli.. keduanya sama2 militan soal itu

Menyedihkan! Fungsi Institusi terhormat ITB sebagai kontrol sosial, kontrol negara dan kehidupan bangsa tampaknya benar2 sudah di depan liang lahat. Fungsi Parlemen terhormat jangan sebut, sudah dari tahun2 lalu dikebumikan dengan dana damai..

Tak bisakah lebih peduli sedikit? Tak bisakan sedikit menahan diri dari kegembiraan ulang tahun yang ke 101 ini? Tak ada lagikah lembar2 kalender di hari besok? Kalau yang sampai ke kuping kita, deretan acara2 ultah ini, maaf ITB tak mencerminkan manusia2 yang telah dididik dengan hati dan perasaan, tapi cuma sekedar lebih baik dalam kecerdasan matematis, eksak, bisanya soal output input, hitung untung integral dll, itu saja.. Omomg punya omong sebenarnya secara akademik juga posisi ITB pun makin melorot, jadi tidak juga.. 

Kesedihan bangsa ini akan terus berlangsung detik2 ini, kepedulian akan lebih diuji, saat ini kita masih manusia atau tidak akan diuji lebih intens, bangsa ini satu, kalau satu sakit semua pasti merasakan sakit, satu sedih semua juga pasti sedih. Kehilangan keluarga, kehilangan harapan, kehilangan kesempatan hidup akan berlangsung dalam minggu2, bulan2 bahkan tahun2 ini... Covid tidak hanya ancam nyawa rakyat tapi juga ancam nyawa negara ini kalau semua tidak benar2 care.. everyone must paying 200% attention!

Kita berharap di situasi kelabu, haru biru dan mendung ini hanya Kampus ITB saja yang berselebrasi dan bernyanyi nyanyi ultah, bertalkshow ria.. sementara para pemain orkes2 kampung lagi sesak napas di tengah kesangsian apakah akan dapat tabung oksigen atau tidak.... 

Bernyanyi dan tertawalah yang keras kawan2 kami di Kampus ITB! 

Bulaksumur, Awal Juli 2021