Sumber foto: Beritasatu.com

Zelenskyy Berharap Perang Ukraina & Rusia Berakhir di 2025

Tanggal: 13 Okt 2024 18:27 wib.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berharap perang dengan Rusia dapat berakhir tahun depan. Dalam kunjungannya ke Berlin, Jerman, pada Jumat lalu (11/10/2024), Zelenskyy meminta dukungan militer yang berkelanjutan untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun ini. Ukraina akan menghadapi musim dingin ketiga kalinya dengan suasana perang, dan Zelenskyy telah melakukan tur singkat ke beberapa ibu kota Eropa, termasuk London, Paris, dan Roma, guna mencari dukungan.

Kunjungan ke Jerman merupakan salah satu agenda penting Zelenskyy. Di sana, ia bertemu dengan Kanselir Olaf Scholz. Dengan mengenakan pakaian militer khasnya, Zelenskyy menyampaikan terima kasih atas dukungan Jerman selama ini. Ia menyatakan pentingnya dukungan Jerman yang tidak akan berkurang tahun depan untuk membantu Ukraina dalam menghadapi tantangan perang.

Dalam pertemuan tersebut, Zelenskyy juga berjanji akan menyampaikan rencananya kepada Scholz untuk memenangkan perang. Ia menyuarakan harapan bahwa konflik akan berakhir "paling lambat tahun depan, 2025." 

Dengan tegas, Zelenskyy menyampaikan bahwa Ukraina sangat menginginkan akhir yang adil dan cepat untuk perang ini. Ia juga menekankan dampak merusak yang ditimbulkan oleh perang, yang telah menghancurkan negara dan merenggut banyak nyawa.

Scholz, dalam tanggapannya, berjanji bahwa Jerman dan mitra-mitra Uni Eropa akan terus mengirim lebih banyak peralatan pertahanan tahun ini. Selain itu, bantuan Jerman senilai empat miliar euro juga akan diberikan pada tahun 2025. Dengan tegas, Scholz menyatakan bahwa Jerman tidak akan mengendurkan dukungannya untuk Ukraina. Hal ini menunjukkan komitmen kuat Jerman untuk membantu Ukraina dalam menghadapi krisis yang sedang dihadapi.

Scholz juga menyuarakan bahwa perlunya konferensi perdamaian yang melibatkan Rusia, namun perdamaian haruslah didasarkan pada hukum internasional. Ia menegaskan bahwa Jerman tidak akan menerima perdamaian yang didiktekan oleh Rusia. Pernyataan ini menunjukkan ketegasan Jerman dalam menegakkan prinsip-prinsip hukum internasional demi terwujudnya perdamaian yang adil.

Setelah pertemuan dengan Scholz, Zelenskyy melanjutkan lawatannya dengan bertemu Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier. Upaya mencari bantuan militer dan keuangan baru dari sekutu-sekutunya di Eropa menjadi fokus dalam pertemuan ini. 

Zelenskyy melakukan hal ini di tengah kekhawatiran akan berkurangnya dukungan, terutama jika Donald Trump memenangkan kursi kepresidenan AS bulan depan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan dari negara-negara sekutu bagi Ukraina dalam mengatasi krisis yang sedang dihadapi.

Namun, saat pertemuan terkait pertahanan Ukraina yang dijadwalkan pada hari Sabtu (12/10/2024) di pangkalan udara AS Ramstein di Jerman barat, harus ditunda. 

Hal ini disebabkan oleh pembatalan kunjungan kenegaraan Presiden AS Joe Biden ke Jerman akibat Badai Milton. Ini menunjukkan bahwa tantangan-tantangan di luar dugaan juga menjadi faktor yang mempengaruhi jalannya upaya-upaya diplomasi dan bantuan internasional bagi Ukraina.

Jerman telah menjadi pemasok bantuan militer terbesar bagi Ukraina setelah Amerika Serikat. Namun, ada hal yang menarik perhatian, yaitu penolakan Jerman untuk mengirim sistem rudal jarak jauh Taurus milik Jerman. 

Penolakan ini disebabkan oleh kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan antara NATO dan Rusia, terutama mengingat Rusia memiliki senjata nuklir. Hal ini mencerminkan kompleksitas geopolitik yang mendominasi hubungan internasional saat ini.

Dalam konteks ini, terlihat bahwa upaya Ukraine dalam mendapatkan dukungan internasional tidaklah mudah. Tantangan-tantangan politik, keamanan, dan kebijakan luar negeri menjadi dinamika kompleks yang mempengaruhi hubungan antar negara. Namun, upaya Zelenskyy untuk mendapatkan dukungan dari para pemimpin Eropa menunjukkan betapa pentingnya peran kerjasama internasional dalam upaya mengatasi konflikdi Ukraina.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved