Zelensky Sangat Kecewa, China Ogah Hadiri Konferensi Damai ala Ukraina
Tanggal: 15 Jun 2024 08:14 wib.
Pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky, serta pemerintah Jerman, dilaporkan "sangat kecewa" karena China memilih tidak menghadiri "konferensi perdamaian" di Swiss. Kantor berita Der Spiegel melaporkan hal itu pada Selasa (11/6/2024). Jerman sebelumnya telah melobi China untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.
Konferensi yang disponsori Kiev akan berlangsung selama akhir pekan mendatang di Burgenstock Resort di Swiss dan akan didedikasikan untuk diskusi seputar "rumus perdamaian" sepuluh langkah Zelensky untuk Ukraina, yang, antara lain, menuntut penarikan penuh pasukan Rusia dari wilayah yang diklaim Kiev sebagai miliknya, ganti rugi, dan pengadilan internasional untuk kepemimpinan Rusia.
Lebih dari 160 delegasi, termasuk dari G7, G20 dan BRICS telah diundang ke acara yang diselenggarakan di Swiss tersebut. Namun, Moskow tidak menerima undangan tersebut dan telah mengindikasikan mereka tidak akan menghadiri konferensi tersebut, dengan menyebut rencana Zelensky "tidak dapat diterima" dan menggambarkan konferensi "konyol" itu sebagai "sama sekali tidak memiliki prospek."
Akhir bulan lalu, Beijing juga mengonfirmasi mereka tidak akan menghadiri pertemuan puncak tersebut, dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi berpendapat bahwa pertemuan semacam itu tidak memiliki "tiga elemen penting" yakni pengakuan acara tersebut oleh Moskow dan Kiev, partisipasi yang setara dari semua pihak, dan diskusi yang adil tentang semua proposal perdamaian.
Dalam laporannya, Der Spiegel, mengutip seorang pejabat senior pemerintah di Berlin, menyatakan "kejelasan dan waktu" keputusan Beijing untuk melewatkan acara tersebut ditafsirkan Zelensky dan Jerman sebagai "aneh dan tidak bersahabat." Media tersebut mencatat jika China setidaknya mengirim utusan khusus, mereka akan memberikan "bobot yang jauh lebih besar" kepada pertemuan puncak tersebut.
Terkait dengan penolakan China untuk hadir dalam konferensi, Kementerian Luar Negeri Ukraina menyatakan kekecewaannya atas keputusan China. Mereka menekankan bahwa partisipasi aktif dari semua pihak sangat diperlukan dalam mencapai perdamaian di Ukraina.
Konflik di Ukraina telah berlangsung selama beberapa tahun dan menyebabkan dampak yang luas bagi masyarakat di wilayah tersebut. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh Ukraina dan dukungan internasional sangat penting dalam menciptakan stabilitas dan kemakmuran di Ukraina.
Meskipun China tidak hadir dalam konferensi tersebut, Ukraina berkomitmen untuk terus mencari solusi damai dalam menyelesaikan konflik di wilayahnya. Konferensi damai ala Ukraina menjadi bukti komitmen Ukraina dalam menciptakan perdamaian di wilayahnya, meskipun ada tantangan dan hambatan yang harus diatasi.