Sumber foto: google

Yordania: Ketegangan Gencatan Senjata Pasca Serangan Rafah

Tanggal: 8 Mei 2024 11:12 wib.
Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, menegaskan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mempertaruhkan kesepakatan gencatan senjata setelah melakukan serangan di Rafah, Gaza Selatan. Safadi menyoroti bahwa upaya besar telah dilakukan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Menurutnya, Hamas sudah menerima tawaran gencatan senjata, namun Netanyahu dianggap tidak sungguh-sungguh dalam negosiasi. "Hamas telah menerima tawaran. Jika Netanyahu benar-benar ingin kesepakatan, dia akan menegosiasikan tawaran itu dengan sungguh-sungguh," ujar Safadi seperti yang dikutip oleh Middle East Eye.

Safadi menyesalkan tindakan Netanyahu yang dianggapnya sebagai ancaman terhadap kesepakatan gencatan senjata dengan melakukan serangan di Rafah. Pernyataan tersebut disampaikan seusai Hamas menerima tawaran gencatan senjata yang diajukan Mesir dan Qatar. Namun, Israel menolak kesepakatan tersebut dengan alasan tidak sesuai dengan persyaratan yang mereka ajukan.

Adapun proposal gencatan senjata tersebut mencakup tiga tahap, mulai dari jeda pertempuran, penarikan pasukan Israel, hingga pertukaran sandera dan tahanan. Meskipun demikian, pemerintah Israel menyatakan bahwa kesepakatan tersebut masih jauh dari tuntutan mereka.

Sementara itu, pasukan Israel melakukan serangan di Rafah pada Selasa (7/5), yang mengakibatkan tewasnya 12 orang. Agresi yang berlangsung sejak Oktober 2023 ini juga menyebabkan lebih dari 34.000 orang Palestina meninggal.

Selain itu, Israel telah mengusir puluhan ribu warga dari Rafah dan meminta mereka untuk bermukim di wilayah Khan Younis. Namun, para pengamat meragukan bahwa pergerakan ini dapat berjalan lancar.

Komunitas internasional menyatakan keprihatinan bahwa serangan di Rafah berpotensi menimbulkan korban lebih banyak lagi dan dapat memicu bencana kelaparan di daerah tersebut.

Ketegangan antara Yordania-Israel semakin memburuk dengan adanya serangan-serangan yang terus terjadi. Diperlukan langkah-langkah diplomasi yang lebih serius dan komitmen dari kedua pihak untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata yang dapat mengakhiri siklus kekerasan yang memakan banyak korban jiwa di wilayah Palestina. Peran mediator internasional juga diharapkan dapat memberikan tekanan kepada pihak yang terlibat agar segera menyelesaikan konflik ini dengan cara damai dan adil.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved