Sumber foto: google

Yen Anjlok ke Level Terendah 38 Tahun, Jepang Langsung Ganti Wakil Menteri Keuangan

Tanggal: 1 Jul 2024 20:15 wib.
Jepang telah menunjuk Wakil Menteri Keuangan di tengah kemerosotan yen ke level terendah dalam 38 tahun terakhir terhadap dolar AS. Hal ini meningkatkan ekspektasi intervensi pasar yang akan segera dilakukan oleh Tokyo untuk menopang mata uang yang terpuruk. Atsushi Mimura, seorang veteran regulasi keuangan, menggantikan Masato Kanda. Masato Kanda sebelumnya meluncurkan intervensi pembelian yen terbesar yang pernah tercatat tahun ini.

Perubahan ini merupakan bagian dari perombakan personil rutin tahunan. Namun, pergantian ini terjadi saat pasar menguji tekad Jepang untuk menahan kembali penurunan yen. Penurunan yen ini menyebabkan penderitaan bagi rumah tangga dan perusahaan dengan menaikkan biaya impor. Beberapa analis percaya bahwa kepergian Kanda dapat mempengaruhi cara Jepang mengkomunikasikan kebijakan mata uangnya.

"Kanda tampaknya adalah orang yang agresif, mengingat komentarnya bahwa pihak berwenang siap melakukan intervensi kapan saja," kata Hideo Kumano, kepala ekonom di Dai-ichi Life Research Institute. "Namun sulit untuk mengatakannya hingga kita melihat bagaimana penggantinya mengarahkan kebijakan. Secara keseluruhan, saya tidak berpikir arah kebijakan besar akan banyak berubah,” lanjutnya. Pejabat Jepang mengulangi peringatan mereka saat yen merosot melewati 161 per dolar pada hari Jumat. Angka ini jauh di bawah level yang memicu intervensi terakhir pada akhir April dan awal Mei. “Volatilitas yang berlebihan di pasar mata uang tidak diinginkan. Otoritas akan merespons dengan tepat terhadap pergerakan tersebut,” ujar Menteri Keuangan Shunichi Suzuki mengatakan dalam konferensi pers pada hari Jumat, 28 Juni 2024.

Pemerintah Jepang menghadapi tekanan baru untuk membendung penurunan tajam yen. Perbedaan suku bunga antara Jepang dan Amerika Serikat menjadi fokus utama para pedagang. Meskipun pelemahan yen menguntungkan bagi eksportir Jepang, hal ini menjadi masalah bagi para pembuat kebijakan. Penurunan yen meningkatkan biaya impor, menambah tekanan inflasi, dan menekan rumah tangga. Pengangkatan Atshusi Mimura akan berlaku pada tanggal 31 Juli. Hal ini terjadi setelah pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral Kelompok 20 (G20) di Rio de Janeiro mulai tanggal 25 Juli.

Namun, sedikit yang diketahui tentang pendirian Mimura mengenai kebijakan mata uang. Saat ini ia menjabat sebagai kepala biro internasional kementerian, pria berusia 57 tahun itu akan menjadi wakil menteri keuangan untuk urusan internasional. Jabatan ini mengawasi kebijakan mata uang Jepang dan mengkoordinasikan kebijakan ekonomi dengan negara-negara lain.

Meskipun langkah-langkah ini dapat memberikan sinyal positif untuk perekonomian Jepang, namun masih terdapat berbagai faktor internal maupun eksternal yang harus dihadapi. Oleh karena itu, akan sangat menarik untuk melihat bagaimana wakil menteri keuangan yang baru, Atsushi Mimura, akan membawa perubahan yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut.

Dengan nilai yen yang terus melemah dan pergantian wakil menteri keuangan yang baru, pasar keuangan global masih akan terus memperhatikan perkembangan ekonomi Jepang dalam waktu yang akan datang. Kondisi ini juga menunjukkan bahwa volatilitas di pasar keuangan global tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor domestik, namun juga oleh dinamika ekonomi global yang terus berubah. Ke depan, Jepang perlu mampu merumuskan kebijakan yang responsif dan adaptif untuk menghadapi situasi yang semakin tidak pasti ini. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved