Sumber foto: iStock

Yang Bisa Dinantikan dari Rencana China Umumkan Stimulus Baru

Tanggal: 12 Okt 2024 18:55 wib.
Bursa China mencatatkan penutupan minggu yang sarat gejolak dengan penurunan sebesar 2,8% pada Indeks CSI 300. Sementara itu, obligasi korporasi justru mengalami reli. Fokus investor kini tertuju pada pengarahan kebijakan Kementerian Keuangan China yang dijadwalkan pada Sabtu (12/10/2024), yang diharapkan memberikan petunjuk terkait stimulus fiskal baru.

Saham diprediksi menjadi indikator utama keberhasilan pertemuan ini. Dengan volatilitas ekstrem yang terjadi sepanjang pekan lalu dan spekulasi besar di kedua sisi pasar, reaksi pasar bisa berupa lonjakan kegembiraan atau justru kekecewaan.

Investor tampaknya berfokus pada angka 2 triliun yuan (setara Rp4.429 triliun) sebagai tolok ukur stimulus fiskal yang diharapkan, meskipun prediksi berkisar antara 1 hingga lebih dari 3 triliun yuan. Namun, pertemuan ini mungkin tidak memberikan angka pasti, karena pendanaan anggaran tambahan kemungkinan harus disetujui oleh Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, badan legislatif tertinggi China, yang baru akan bertemu pada akhir bulan ini.

Investor obligasi juga menunggu kejelasan mengenai porsi stimulus yang akan berupa penerbitan utang baru, baik utang pemerintah atau obligasi khusus negara. Ada kemungkinan "uang baru" akan berasal dari tumpukan uang tunai yang sudah ada, kuota penerbitan utang yang belum terpakai, atau dana cadangan pemerintah dan perusahaan. Pihak berwenang atau bank sentral juga dapat menemukan cara untuk membantu pasar menyerap pasokan baru.

Yang paling penting bagi investor bukan hanya besarnya paket stimulus, tetapi bagaimana stimulus tersebut dialokasikan. Sejauh ini, langkah-langkah yang diumumkan terlihat lebih mendukung pasar daripada ekonomi secara keseluruhan. Stimulus yang diarahkan pada konsumsi, sektor properti, keuangan pemerintah daerah, serta dukungan untuk bank-bank negara, diperkirakan akan disambut positif oleh pasar.

Cara penyampaian kebijakan juga akan memengaruhi reaksi pasar. Briefing Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) pada Selasa (08/10/2024), yang dinilai kurang bersemangat, sempat membendung reli yang dipicu oleh pengumuman bank sentral China atau People's Bank of China (PBOC) pada 24 September.

Saat itu, Gubernur Pan Gongsheng dan pejabat lainnya memperkenalkan serangkaian langkah seperti pemotongan suku bunga dan insentif pembelian rumah, yang sempat mendongkrak pasar saham China.

Pertanyaan besar lainnya adalah apakah target pertumbuhan 5% masih realistis. Komitmen untuk mencapai target ini atau mendekatinya akan memberi investor keyakinan bahwa China siap melakukan apa pun untuk meningkatkan pertumbuhan dalam jangka pendek.

Jika stimulus berkelanjutan dan kebijakan yang mendukung dipetakan hingga 2025, hal ini dapat memberikan dorongan kepercayaan bagi investor, yang sangat penting mengingat kinerja pasar yang fluktuatif belakangan ini.

Pasar obligasi pemerintah China akan dibuka pada Sabtu, mengingat hari tersebut adalah hari kerja di China. Pengeluaran defisit yang besar atau kebijakan yang mengecewakan dapat memicu reli obligasi pemerintah. Pada Senin, reaksi pasar saham, terutama dari dolar Australia dan komoditas, akan menjadi indikator awal seberapa signifikan kebijakan yang diumumkan.

Pasar komoditas China juga akan cepat bereaksi. Sementara dukungan untuk pengeluaran konsumen dan pemerintah daerah dapat membantu sentimen, hal itu mungkin tidak terlalu menggerakkan permintaan aktual untuk sumber daya alam.

Sementara itu, beberapa investor percaya bahwa jika stimulus diumumkan, China kemungkinan akan meluncurkan lebih banyak langkah dukungan hingga tercapai hasil yang diinginkan. Namun, para skeptis khawatir bahwa ini bisa menjadi pengulangan dari siklus reli yang berakhir dengan kekecewaan, seperti yang sering terjadi di pasar China dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan begitu, penting untuk melihat bagaimana China akan melaksanakan kebijakan stimulus baru ini dan sejauh mana dampaknya terhadap pasar keuangan serta investasi baik di dalam maupun luar negeri.

Dalam beberapa tahun terakhir, China telah menjadi salah satu faktor utama dalam pergerakan pasar global, dan apa pun hasil dari rencana stimulus baru ini pasti akan memberikan dampak besar bagi pasar global secara keseluruhan.

Berita tentang kebijakan ekonomi dan keuangan China memang selalu menjadi sorotan, mengingat dampaknya yang sangat signifikan bagi dunia ekonomi. Oleh karena itu, para investor dan pelaku pasar dunia tentu akan selalu memantau perkembangan terkait rencana China umumkan stimulus baru ini dengan sangat cermat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved