Sumber foto: Google

Yakuza Jepang Berjanji Akhiri Konflik, Yamaguchi-gumi Ambil Langkah Damai

Tanggal: 15 Apr 2025 05:41 wib.
Tampang.com | Setelah bertahun-tahun konflik berdarah, Yamaguchi-gumi—kelompok Yakuza terbesar di Jepang—menyatakan niat untuk mengakhiri permusuhan antar geng, terutama dengan Kobe Yamaguchi-gumi dan kelompok sempalan lainnya.


Langkah Damai Diumumkan di Hyogo

Pada Senin, 7 April 2025, tiga petinggi Yamaguchi-gumi mendatangi markas Kepolisian Prefektur Hyogo. Dalam pertemuan tersebut, mereka secara resmi menyampaikan komitmen untuk mengakhiri konflik berkepanjangan antar kelompok Yakuza dan berjanji tidak akan menciptakan kekacauan baru di tengah masyarakat.

Langkah ini menjadi angin segar setelah gencatan senjata informal yang terjadi di tengah ketegangan yang telah berlangsung hampir satu dekade. Meski begitu, pihak kepolisian menyatakan akan tetap memantau pergerakan para anggota sindikat ini secara ketat.


Perpecahan Besar Tahun 2015

Konflik internal dalam tubuh Yamaguchi-gumi bermula pada Agustus 2015, ketika sejumlah anggotanya memisahkan diri dan membentuk kelompok baru bernama Kobe Yamaguchi-gumi. Perpecahan ini dipicu oleh ketidakpuasan terhadap dominasi Kodo-kai—unit internal Yamaguchi-gumi yang sangat berpengaruh—di bawah kepemimpinan Kenichi Shinoda, yang juga dikenal sebagai Shinobu Tsukasa.

Pecahnya organisasi ini memicu gelombang kekerasan antarkelompok yang merambah ke berbagai wilayah Jepang. Bentrokan yang terjadi menimbulkan korban jiwa, luka-luka, dan keresahan di masyarakat.


Munculnya Kelompok-Kelompok Sempalan

Selain Kobe Yamaguchi-gumi, dua kelompok lain juga memilih jalan sendiri: Kizuna-kai yang memisahkan diri pada 2017, dan Ikeda-gumi yang terbentuk pada 2020. Ketiganya kini masuk dalam daftar organisasi kriminal berbahaya berdasarkan undang-undang anti-kejahatan terorganisir Jepang.

Karena status tersebut, aktivitas mereka dibatasi secara hukum, termasuk larangan penggunaan kantor geng sebagai markas operasi serta pembatasan pertemuan kelompok yang melibatkan lebih dari lima orang.


Penurunan Jumlah Anggota dan Kesenjangan Kekuatan

Menurut data dari Buku Putih Kepolisian Jepang yang dirilis akhir 2024, jumlah anggota Yakuza di seluruh negeri terus menyusut. Yamaguchi-gumi tercatat masih menjadi yang terbesar dengan sekitar 3.300 anggota. Sementara Kobe Yamaguchi-gumi memiliki 120 anggota, dan Kizuna-kai serta Ikeda-gumi masing-masing hanya 60.

Tekanan dari kepolisian yang semakin intens membuat kegiatan ilegal Yakuza, seperti pemerasan dan perjudian, semakin sulit dilakukan. Hal ini berdampak pada berkurangnya kekuatan finansial mereka, memperbesar kesenjangan antara Yamaguchi-gumi dan kelompok sempalan.


Masa Depan Yakuza di Jepang

Sebagai sindikat kriminal yang memiliki sejarah panjang dan struktur organisasi mirip mafia Italia, Yakuza kian kehilangan pijakan di tengah masyarakat modern Jepang yang semakin tidak toleran terhadap kejahatan terorganisir.

Langkah damai yang diambil Yamaguchi-gumi bisa menjadi titik balik bagi citra dan masa depan kelompok ini. Namun, hanya waktu dan tindakan nyata yang akan membuktikan apakah janji tersebut benar-benar dipegang atau hanya bagian dari strategi untuk meredakan tekanan hukum.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved