Wiranto Berharap Purnawirawan harus Tetap Solid dalam Mengawal NKRI
Tanggal: 24 Nov 2017 06:42 wib.
Tampang.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto (Menko Polhukam) mengaku bangga kepada seluruh Purnawirawan Angkatan Bersenjata Indonesia. Warga senior tersebut tetap melaksanakan Dharma Bakti kepada negara meskipun sudah tidak memiliki jabatan formal.
Hal tersebut diungkapkan Menko Polhukam Wiranto saat membuka musyawarah nasional (Munas) Persatuan Purnawirawan Angkata Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis, (23/11). ”Ada perasaan terharu tapi juga kebanggaan di sana. Terharu karena ada satu perasaan, saya melihat ada bapak-bapak sekalian yang jalannya sudah tidak tegap lagi dan bahkan ada yang di kursi roda tetapi semangat juangnya tidak luntur dan ini membanggakan, dan betul-betul menakjubkan karena sejatinya dimiliki oleh prajurit,” ujar Wiranto.
Ia berharap walaupun sudah pensiun, sudah lepas dari jabatan formal tapi harus dapat melaksanakan dharma yang berarti tetap berbakti pada negara, memberikan sesuatu yang baik kepada negara. Dikatakan, caranya dengan uwur dan sembur. Uwur, artinya mengambil bagian langsung untuk bagaimana negara tetap utuh dan tetap bisa melaksanakan misi kenegaraannya.
”Tapi kalau sudah tidak bisa uwur lagi, yah ‘sembur’, itu bukan menyembur yang mengeluarkan uap atau sebagainya. Tapi memberikan nasehat, memberikan petuah yang luhur, yang baik, yang bermanfaat, yang memang bisa menyadarkan para generasi berikutnya, negara ini harus betul-betul dipertahankan, dilanjutkan, dikembangkan, karena ini warisan yang sangat berharga, warisan yang betul-betul perlu pengorbanan satu kondisi yang luar biasa beratnya. Sehingga nyawa, ari mata, darah, kehormatan dikorbankan untuk tujuan warisan yakni kemerdekaan,” kata Menko Polhukam.
Menko Polhukam mengatakan, tugas generasi selanjutnya meneruskan yang sudah dilakukan oleh para pendahulunya. Menurutnya, jika generasi penerus tidak dapat melanjutkan, tidak bisa memelihara ini, merawat ini, maka sebenarnya dia berkhianat kepada para pendahulu. ”Uwur dan sembur bukan satu nasehat yang ngawur untuk membuat tawur, yang malah membuat konflik diantara kita. Saya yakin bapak, ibu, sudah masuk dalam jalan yang benar. Walaupun tidak lagi dalam posisi jabatan formal, tapi dapat memberikan petuah yang betul,” kata Wiranto.
Dalam kesempatan itu, Menko Polhukam menyampaikan amanat dari Presiden Joko Widodo yang berhalangan hadir. Presiden berpesan agar Pepabri dapat meningkatkan soliditas purnawirawan untuk mengawal NKRI yang berdasarkan Pancasila. Dikatakan, soliditas adalah salah satu unsur untuk mendukung pemerintah guna menjaga, mengawal NKRI yang berdasarkan Pancasila. ”Karena tantangan ke depan penuh dengan dinamika dan perubahan sangat cepat, bahkan sering tidak terduga. Sehingga untuk menghadapinya semua komponen bangsa bersatu dan bekerja sama dalam rangka mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara,” kata Menko Polhukam mengutip pesan Presiden Jokowi.
Presiden juga mengingatkan, dalam waktu dekat masyarakat Indonesia akan melaksanakan dua kegiatan politik nasional yaitu Pilkada serentak tahun 2018, kemudian Pilleg dan Pilpres serentak pada tahun 2019. ”Saya ingin menyampaikan pesan kepada Pepabri agar senantiasa memang teguh nilai-nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Tribrata yang terangkum dalam Catur Dharma Pepabri,” kata Wiranto.