Waspada! 14 Negara Dilarang Ajukan Visa Umrah dan Kunjungan ke Arab Saudi Sampai Juni 2025—Indonesia Termasuk!
Tanggal: 19 Apr 2025 19:22 wib.
Pemerintah Arab Saudi kembali mengambil langkah tegas menjelang puncak musim ibadah haji 2025. Dalam pengumuman resmi yang dikutip dari berbagai sumber internasional, Kerajaan Saudi menyatakan bahwa mereka akan menangguhkan sementara penerbitan visa umrah, bisnis, dan kunjungan keluarga bagi warga dari 14 negara, termasuk Indonesia.
Kebijakan ini dijadwalkan mulai berlaku pada 13 April 2025 dan akan terus diberlakukan hingga pertengahan Juni, atau setelah selesainya rangkaian ibadah haji. Langkah ini bertujuan untuk mengatasi lonjakan kepadatan jamaah dan meningkatkan aspek keselamatan di Tanah Suci, menyusul sejumlah kejadian tragis yang terjadi selama musim haji 2024.
Daftar 14 Negara yang Dikenai Penangguhan Visa oleh Arab Saudi
Negara-negara yang terkena dampak dari keputusan ini adalah:
Aljazair
Bangladesh
Mesir
Ethiopia
India
Indonesia
Irak
Yordania
Maroko
Nigeria
Pakistan
Sudan
Tunisia
Yaman
Arab Saudi mengonfirmasi bahwa tidak akan ada visa baru yang dikeluarkan bagi warga dari negara-negara tersebut, baik untuk keperluan umrah, bisnis, maupun kunjungan keluarga, hingga ibadah haji selesai secara menyeluruh.
Apa yang Melatarbelakangi Penangguhan Visa Ini?
Keputusan ini tak lepas dari meningkatnya jumlah jamaah yang masuk ke wilayah Arab Saudi menggunakan visa non-haji, seperti visa umrah atau kunjungan, dan kemudian menetap lebih lama untuk mengikuti ibadah haji secara tidak resmi. Hal ini tidak hanya melanggar prosedur, tetapi juga memicu permasalahan logistik dan keselamatan yang serius.
Menurut laporan dari Gulf News, pelanggaran terhadap peraturan visa ini telah menyebabkan kepadatan ekstrem di Mekkah dan Madinah, serta berdampak langsung pada kesehatan dan keselamatan para jamaah.
Tragedi Haji 2024 Menjadi Alarm Keras
Salah satu penyebab di balik kebijakan ini adalah kejadian tragis pada musim haji 2024, di mana lebih dari 1.200 jamaah dilaporkan meninggal dunia, banyak di antaranya adalah jamaah tanpa izin resmi atau yang menggunakan visa tidak sesuai.
Sebagian besar korban dilaporkan tidak memiliki akses ke fasilitas dasar seperti penginapan layak, transportasi resmi, dan layanan kesehatan memadai, karena mereka tidak terdaftar dalam sistem resmi penyelenggaraan haji.
Kondisi cuaca ekstrem dengan suhu yang sangat tinggi turut memperparah situasi. Akibatnya, banyak jamaah mengalami kelelahan parah, dehidrasi, hingga meninggal dunia akibat paparan panas yang tidak tertangani dengan baik.
Langkah Preventif Demi Keselamatan Bersama
Pemerintah Arab Saudi menekankan bahwa langkah ini diambil bukan untuk membatasi umat Islam dalam beribadah, melainkan sebagai tindakan preventif demi menjamin keamanan dan kenyamanan seluruh jamaah yang mengikuti haji secara resmi. Mereka juga berharap negara-negara terkait dapat memahami dan mendukung kebijakan ini untuk mencegah terulangnya tragedi yang sama di masa mendatang.
Ke depan, Arab Saudi juga berencana untuk meningkatkan sistem deteksi dan pengawasan terhadap penyalahgunaan visa, serta memperketat prosedur imigrasi bagi calon jamaah yang memasuki wilayah kerajaan di musim haji.
Apa Dampaknya Bagi Warga Indonesia?
Sebagai salah satu negara dengan jumlah jamaah haji dan umrah terbanyak di dunia, Indonesia menjadi negara yang terdampak signifikan dari kebijakan ini. Para calon jamaah yang berencana mengunjungi Arab Saudi dalam rentang April hingga Juni 2025 harus menunda atau menyesuaikan kembali rencana perjalanan mereka.
Bagi yang telah memiliki visa dan jadwal keberangkatan, disarankan untuk berkomunikasi langsung dengan pihak agen travel resmi dan memastikan bahwa mereka terdaftar secara legal dalam program penyelenggaraan haji atau umrah.
Sementara itu, Kementerian Agama Indonesia juga diharapkan segera memberikan sosialisasi dan panduan resmi agar masyarakat tidak mengalami kerugian lebih lanjut akibat pembatalan visa atau perubahan kebijakan ini.
Langkah Bijak Sebagai Calon Jamaah
Bagi masyarakat yang ingin menunaikan ibadah umrah atau memiliki rencana perjalanan ke Arab Saudi dalam waktu dekat, sangat penting untuk:
Memastikan bahwa visa yang dimiliki sesuai dengan keperluan ibadah atau kunjungan
Tidak tergiur dengan jalur “non-resmi” atau jalan pintas untuk menunaikan haji
Selalu mengikuti perkembangan terbaru dari otoritas Arab Saudi dan Kementerian Agama
Menggunakan jasa travel umrah dan haji resmi dan terpercaya
Mengutamakan keselamatan diri dengan mengikuti aturan dan prosedur yang berlaku
Keamanan dan Ketertiban Ibadah Haji adalah Prioritas
Kebijakan Arab Saudi ini menandai betapa pentingnya pengelolaan jamaah secara tertib dan terstruktur. Ibadah haji adalah kewajiban yang suci, namun pelaksanaannya harus berjalan dalam sistem yang aman, tertib, dan tidak mengorbankan keselamatan para jamaah.
Masyarakat Indonesia yang masuk dalam daftar negara terdampak diminta untuk bersabar dan menghormati keputusan ini, sambil menyiapkan diri untuk musim ibadah berikutnya melalui jalur resmi dan aman.