Warga Temukan Bayi Laki-laki Dibuang Ibunya di Sebuah Saung
Tanggal: 28 Nov 2017 08:08 wib.
Tampang.com – Kasus penemuan bayi di wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota kembali terjadi. Kali ini, bayinya laki-laki. Masih hidup. Usianya diperkirakan baru lima hari. Anak tak berdosa itu ditemukan warga di saung 3x1 meter, Jalan Lingkar Gentong, Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya Senin (27/11) pukul 03.00.
Saeful Mumin (38), warga Kampung Ciselang Desa Cibahayu Kecamatan Kadipaten mengaku kaget saat menemukan bayi di saung. Senin dini hari, dia sedang bertugas piket mengatur lalu lintas di lokasi longsor Jalan Lingkar Gentong.
”Waktu itu saya ingin istirahat dulu dan berjalan ke warung yang tutup dengan jarak sektiar 50 meter. Saya mencari kardus untuk alas tapi melihat ada bungkusan kain samping berwarna coklat dan kasur bayinya,” ujarnya.
Mamun awalnya tidak mengira bahwa kain tersebut berisi bayi. Dia mengira sampah atau kotoran anak yang buang air besar dalam mobil dan dibuang bersama kain serta pakaiannya. Akan tetapi, ketika kain itu dipegang, ternyata bungkusan dari kain samping tersebut bergerak.
”Melihat bergerak, saya kaget dan langsung memanggil teman-teman. Kemudian bersama-sama dibuka dan ternyata isinya bayi. Saya langsung menghubungi Polsek Kadipaten yang tidak jauh dari lokasi penemuan bayi untuk mengevakuasi bayi tersebut,” terangnya.
Ketika ditanya apakah melihat hal mencurigakan di sekeitar lokasi sebelum penemuan bayi? Mamun mengaku tidak melihat hal aneh. Pasalnya waktu itu kondisi jalan sangat sepi dan jarang kendaraan yang melintas.
”Apalagi saya sekitar pukul 02.00 turun ke bawa mencari warung yang buka sekitar 100 meter, jadi tidak terlihat kondisi disektiar tempat kejadian karena terlalu jauh,” bebernya.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto mengatakan usai subuh mendapatkan laporan dari Polsek Kadipaten terkait adanya temu bayi di Jalan Lingkar Gentong. ”Waktu saya ke lokasi. Bayi sudah diamankan di Pustu Kecamatan Kadipaten yang bersebelahan dengan Polsek (Kadipaten),” jelasnya.
Ato mengatakan ketika mendatangi lokasi langsung melakukan investigasi di tempat penemuan bayi termasuk menggali informasi kepada warga yang menemukan bayi tersebut. Setelah itu, KPAI dan Polsek Kadipaten melakukan serah terima bayi tersebut sehingga selanjutnya kasus temu bayi ini ditindaklanjuti KPAI Kabupaten Tasikmalaya.
KPAI langsung membawa bayi yang mempunyai berat 2,9 kilogram dengan panjang 51 centimeter ini ke Puskesmas Ciawi. Hasil pemeriksaan, bayi tersebut sangat sehat. Tidak ada lecet atau apapun. Karena kemungkinan lahirannya secara normal di tempat persalinan. ”Kondisi bayi sangat sehat tidak rewel, tidak ada luka apapun,” katanya.
Menyikapi temu bayi ini, kata dia, langkah selanjutnya melaporkan kepada Polres Tasikmalaya Kota bahwa di Kecamatan Kadipaten telah terjadi penelantaran anak. Sehingga dengan adanya laporan bisa ditindaklanjuti secara hukum termasuk mencari orangtua kandungnya.
Kata Ato, memang temu bayi ini lagi-lagi terjadi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Memang beberapa kasus lokasi temu bayi atau anak di wilayah kabupaten. Namun bukan berarti pelakunya juga berasal dari kabupaten, karena waktu penemuan dua anak di Pagerageung, orang tua anak itu dari luar Kabupaten Tasikmalaya.
Pasca ramainya temu bayi ini, sejak pagi Ato sudah mulai banyak dihubungi dan menanyakan terkait adposi bayi tersebut. Sampai kemarin yang menanyakan terkait adopsi mencapai tujuh orang dari berbagai kalangan. Mulai dari anggota kepolisian, kalangan legislatif, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pegawai swasta.
”Walaupun sudah banyak yang meminta adopsi, pihaknya belum bisa mengambil keputusan karena harus menunggu proses terlebih dahulu bersama kepolisian. Nanti akan ada keputusan untuk mengambil langkah salah satunya adposi, jika rekomendasi kepolisian orangtua kandungnya sulit untuk ditemukan,” bebernya.
Kapolsek Kadipaten Polres Tasikmalaya Kota AKP Erustiana menambahkan, sebelum kejadian tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan akan adanya buang bayi. Hanya melihat lokasi buang bayi tersebut dari arah Tasik ke Bandung sehingga kemungkinan pelaku yang melintas menuju arah Bandung. ”Karena kan dari saung ke jalan raya paling satu meter, karena tepat berada di pinggir jalan,” paparnya.