Sumber foto: website

Warga Beirut Panik, Jet Tempur Israel Menembus Batas Suara 3 Kali

Tanggal: 7 Agu 2024 15:29 wib.
Pesawat tempur Israel menembus batas suara tiga kali di atas Beirut dalam waktu kurang dari 30 menit pada Selasa (6/8/2024), yang menyebabkan ledakan keras yang membuat orang-orang di kota itu berlarian mencari perlindungan. Kejadian ini menimbulkan kepanikan di antara warga Beirut, terutama saat pesawat tempur terbang rendah di atas ibu kota Lebanon. Ledakan suara itu adalah yang paling keras terdengar di Beirut dalam beberapa tahun terakhir, memicu reaksi ketakutan dan kekhawatiran di tengah masyarakat.

Kejadian ini terjadi tepat sebelum pidato oleh pemimpin Hizbullah, menurut laporan Reuters. Sayyed Hassan Nasrallah akan memulai pidatonya sekitar pukul 5 sore (1400 GMT) untuk menandai satu pekan sejak terbunuhnya Komandan militer tertinggi kelompok bersenjata Lebanon, Fuad Shukr, dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut. Hal ini menambah ketegangan politik dan keamanan di wilayah tersebut, memperparah konflik yang sudah ada antara Israel dan Hizbullah.

Para saksi mata di Beirut melaporkan bahwa jet tempur Israel terbang rendah di atas kota, dengan beberapa orang bahkan mengatakan bahwa mereka dapat melihat pesawat-pesawat itu dengan mata telanjang. Ledakan suara yang terdengar begitu keras telah memicu reaksi spontan di kalangan warga, yang berlarian mencari perlindungan dari kemungkinan serangan atau insiden lebih lanjut.

Seorang reporter Reuters melihat orang-orang di satu kafe di distrik Badaro, Beirut, berhamburan saat suara itu bergema di seluruh kota. Reaksi cepat masyarakat terhadap kejadian ini mencerminkan ketegangan yang meluas di wilayah tersebut, di tengah ketidakpastian dan ancaman serangan yang potensial.

Selain itu, pembunuhan Brigadir Jenderal Fuad Shukr oleh pasukan Israel, diikuti dengan dugaan pembunuhan Pemimpin Hamas Dr. Ismail Haniyeh di Teheran dalam sebuah operasi yang juga dituduhkan kepada Israel, telah memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas. Hizbullah telah berjanji menanggapi pembunuhan tersebut dengan tindakan, sementara Iran bersumpah akan memberikan tanggapan yang menyakitkan terhadap tindakan agresi Israel.

Dalam konteks geostrategis, eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah memiliki potensi besar untuk mempengaruhi kestabilan regional dan keamanan global. Dengan keterlibatan aktor-aktor regional seperti Lebanon, Israel, Hizbullah, dan Iran, konflik ini memiliki dampak yang cukup signifikan.

Sementara itu, Tel Aviv belum memberikan konfirmasi atau membantah keterlibatan mereka dalam serangkaian pembunuhan tersebut. Ketidakjelasan posisi Israel dalam konflik ini semakin memperumit situasi politik dan keamanan di kawasan tersebut. Reaksi dari pemerintah Israel secara langsung maupun tidak langsung diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas terkait sikap dan langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved