Wabah Penyakit Langka dan Mematikan dari Jepang
Tanggal: 18 Mar 2024 22:08 wib.
Sebuah wabah penyakit langka dan mematikan telah menimpa Jepang, mencatat angka infeksi yang mencapai rekor terbaru. Penyakit yang menyerang adalah bentuk penyakit streptokokus grup A, yang dikenal sebagai Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS). Keadaan darurat kesehatan ini menimbulkan keprihatinan besar di seluruh Negeri Matahari Terbit.
Menurut Institut Penyakit Menular Nasional Jepang (NIID), angka sementara menyatakan bahwa terdapat 941 kasus STSS yang dilaporkan pada tahun sebelumnya.
Namun, dalam dua bulan pertama tahun 2024 saja, sudah tercatat 378 kasus baru. Bahkan, infeksi telah teridentifikasi menyebar di hampir semua prefektur, kecuali dua dari total 47 prefektur di Jepang.
NIID juga mengungkapkan bahwa meskipun penyakit ini lebih sering menjangkiti orang lanjut usia, angka kematian akibatnya justru lebih tinggi pada golongan penduduk di bawah usia 50 tahun.
Gejala awal seringkali mirip dengan pilek, namun dalam kasus yang lebih parah, penyakit ini dapat berkembang menjadi radang tenggorokan, radang amandel, pneumonia, bahkan meningitis.
Seperti halnya Covid-19, infeksi streptokokus juga menyebar melalui tetesan dan kontak fisik. Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka pada tangan atau kaki.
Profesor penyakit menular, Ken Kikuchi dari Universitas Kedokteran Wanita Tokyo, percaya bahwa pencabutan pembatasan Covid-19 menjadi faktor kunci di balik peningkatan kasus infeksi STSS.
Hal ini telah menyebabkan banyak orang mengabaikan langkah-langkah pencegahan dasar, seperti membersihkan tangan secara teratur dengan disinfektan.
Kondisi darurat kesehatan ini menuntut tanggapan cepat dan tindakan pencegahan yang ketat dari otoritas kesehatan Jepang, serta kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan guna meminimalkan penyebaran penyakit yang mematikan ini.