Ursula von der Leyen Kembali Terpilih Sebagai Presiden Komisi Eropa
Tanggal: 18 Jul 2024 21:35 wib.
Ursula von der Leyen kembali terpilih sebagai Presiden Komisi Eropa untuk masa jabatan kedua, untuk periode lima tahun ke depan. Pemilihan dilakukan melalui pemungutan suara yang dilakukan oleh anggota parlemen Uni Eropa, dengan hasil 401 suara mendukung dan 284 suara menentang.
Dalam pidatonya di hadapan parlemen sebelum pemungutan suara, von der Leyen menyatakan bahwa masa jabatan lima tahun ke depan akan menentukan posisi Eropa di dunia selama lima dekade yang akan datang. Dia juga menambahkan, "Masa jabatan ini akan menentukan apakah kita membentuk masa depan kita sendiri atau membiarkannya dibentuk oleh peristiwa atau orang lain," seperti yang dikutip oleh CNN.
Ursula von der Leyen telah menjadi pemimpin wanita pertama di Komisi Eropa sejak tahun 2019. Selama masa kepemimpinannya, ia dianggap sebagai "kapten terbaik" dan paling berpengalaman. Kanselir Jerman, Olaf Scholz, merespons pemilihan kembali von der Leyen dengan menyampaikan ucapan selamat melalui media sosial. Scholz menyatakan, "Pengangkatannya kembali adalah tanda jelas kemampuan kita untuk bertindak di Uni Eropa, terutama di masa-masa sulit."
Sebelum terpilih kembali, von der Leyen berjanji untuk meningkatkan daya saing Eropa serta memastikan investasi besar dalam industri utama, termasuk sektor pertahanan. Dia juga berkomitmen untuk merumuskan "kesepakatan industri bersih" baru dan fokus pada pengembangan "rencana perumahan terjangkau."
Di masa jabatan keduanya, von der Leyen dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti mengatasi perang di Ukraina, risiko konflik yang lebih luas di Timur Tengah, dan ketegangan perdagangan antara Uni Eropa dan Tiongkok.
Presiden Komisi Eropa yang kembali terpilih tersebut seharusnya fokus pada mengatasi berbagai isu geopolitik yang akan mempengaruhi kestabilan Eropa dan wilayah sekitarnya. Terutama, krisis di perbatasan Timur, kesenjangan dalam perdagangan internasional, dan permasalahan terkait energi dan lingkungan merupakan beberapa dari banyak isu yang memerlukan perhatian ekstra.
Selain itu, dalam menyikapi berbagai tantangan tersebut, von der Leyen juga diharapkan memperkuat kerjasama Eropa dengan negara-negara lain, seperti Amerika Serikat, untuk menyusun strategi bersama dalam menghadapi berbagai ancaman global.
Dengan pengalaman dan kepemimpinannya yang telah diakui sebelumnya, von der Leyen diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam memastikan keamanan, stabilitas, dan kemakmuran bagi Uni Eropa dan wilayahnya selama periode masa jabatan keduanya. Sebagai pemimpin yang memiliki latar belakang dalam bidang pertahanan, diharapkan pula bahwa von der Leyen akan mampu menjaga keamanan Eropa dan memperkuat pertahanan bersama di tengah dinamika geopolitik global yang semakin kompleks.
Pemilihan kembali Ursula von der Leyen sebagai Presiden Komisi Eropa merupakan momen penting yang menegaskan kesinambungan kepemimpinan dalam menghadapi berbagai isu penting yang dihadapi oleh Uni Eropa. Sebagai pemimpin yang telah terbukti memiliki kapabilitas dan pengalaman, von der Leyen diharapkan dapat membawa Uni Eropa melalui masa jabatan keduanya dengan keberhasilan dan memberikan kontribusi yang positif dalam menjaga stabilitas dan keamanan wilayah Eropa.