Ulurkan Tanganmu, Bukan Handphone-mu!
Tanggal: 16 Feb 2018 13:25 wib.
Perkembangan teknologi memang banyak manfaatnya. Berbagai kemudahan banyak kita rasakan. Teknologi dapat memperpendek jarak juga mendekatkan yang jauh. Sebagai contoh, jika hari lebaran, bagi para perantau mungkin merasakan manfaat perkembangan teknologi ini. tak selalu para perantau ini dapat mudik di hari lebaran. Nah, ketika hal ini terjadi teknologilah yang menjadi ‘penawar-nya’. Telepon atau video call menjadi pilihan solusi ketika tak bisa berkumpul bersama keluarga di hari raya. Teknologi juga menjadi pilihan bagi para ladies yang mungin ingin belajar memasak. Membaca resep masakan, mungkin memusingkan bagi sebagian orang. Nah, ketika ini terjadi, kini video tutorial masak, bisa menjadi pilihannya.
Namun, di balik berbagai kemudahan yang kita bisa rasakan dari teknologi, ada pula dampak negatifnya. Nah, salah satu dampak yang cukup meresahkan adalah betapa terjadinya pergeseran nilai-nilai sosial di masyarakat. Pernah ada sebuah berita yang menyebutkan bahwa ketika beberapa waktu lalu terjadi kecelakaan, para pemakai jalan lainnya memang berhenti di daerah terjadinya kecelakaan tersebut. Namun, yang terjadi selanjutnya bukannya menolong. Mereka yang berhenti tersebut malah sibuk dengan telepon genggamnya untuk berfoto atau mengambil video. Di salah satu wawancara dengan keluarga korban kecelakaan tersebut disebutkan bahwa korban menjadi trauma dengan dirinya yang dibiarkan sedangkan para pengendara yang berhenti malah mengambil foto atau video. Terlepas dari takdir, namun jika kita bayangkan mungkin akan lebih banyak korban yang bisa diselamatkan jika para pengendara yang berhenti segera menolong dengan perbuatan yang nyata (baca: bukan menolong dengan men-viral-kan kecelakaan tersebut).
Fenomena menjadikan viral segala sesuatu memang kini sedang marak. Foto atau video dengan jumlah viewer atau like yang banyak seakan menjadi tujuan para pengguna media sosial. Ya, media sosial seakan menjadi masyarakat yang lebih penting dari pada masyarakat yang nyata. Kini terjadi peralihan bagaimana orang-orang bermasyarakat. Masyarakat di dunia maya seakan menggeser fungsi masyarakat di dunia nyata. Yuk, para pengguna sosial media, para penikmat teknologi. Kita bijaksana dalam bermasyarakat. Jika kita butuh bantuan, tak selamanya jumlah viewer atau like dapat membantu kita. Uluran tangan yang ‘nyata-lah’ yang bisa langsung menyentuh kita jika kita membutuhkan bantuan. Jika kalian melihat kejadian sosial yang memang perlu bantuan, simpan dulu telepon genggam mu. Uluran tanganmu secara langsung, lebih dibutuhkan daripada kamu mengambil foto atau video mereka.