Ukraina Terdesak, Zelensky Minta NATO Alirkan Senjata Lebih Cepat

Tanggal: 30 Apr 2024 06:51 wib.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Senin (29/4/2024) bahwa senjata-senjata penting dari Amerika mulai tiba di Ukraina dalam jumlah kecil, tetapi pengirimannya harus lebih cepat karena pasukan invasi Rusia mencoba mengambil keuntungan.

Dalam konferensi pers bersama di Kyiv bersama Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Zelensky menyatakan bahwa situasi di medan perang secara langsung bergantung pada kecepatan pasokan amunisi ke Ukraina. Menurutnya, "Dukungan yang tepat waktu untuk tentara kita. Hari ini saya belum melihat sesuatu yang positif mengenai hal ini. Ada pasokan, sudah sedikit dimulai, proses ini perlu dipercepat".

Amerika Serikat menyetujui paket bantuan senilai $61 miliar pekan lalu, mengakhiri enam bulan kebuntuan kongres dan meningkatkan harapan Kyiv bahwa persediaan peluru artileri yang sangat sedikit akan segera diisi kembali. Keputusan ini diharapkan dapat mengurangi tekanan yang dirasakan oleh Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.

Stoltenberg, dalam pembicaraannya dengan Zelenskiy selama kunjungan ketiganya di masa perang ke Kyiv, mengungkapkan bahwa anggota NATO telah gagal memenuhi janji bantuan militer mereka dalam beberapa bulan terakhir, namun aliran senjata dan amunisi akan meningkat. "Saya akan jujur kepada Presiden Zelenskiy dan juga kepada Rada (parlemen Ukraina) bahwa sekutu NATO belum memenuhi apa yang kami janjikan selama beberapa bulan terakhir,” ungkap Stoltenberg di kereta yang membawanya ke Kyiv pada hari Senin.

Selain Amerika Serikat, Inggris juga menunjukkan komitmennya terhadap Ukraina. Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, mengumumkan komitmen "yang mencapai rekor tertinggi" dalam bantuan kepada Kyiv. Sementara itu, Jerman dan Belanda juga telah menyatakan dukungan mereka dengan memberikan bantuan senjata dan amunisi.

Situasi Ukraina semakin memburuk ketika pasukan militer utama Ukraina mengumumkan bahwa mereka telah mundur dari tiga desa di timur, tempat pasukan Rusia melakukan serangan yang memaksa Ukraina untuk mengalah. Zelenskiy mengkritik kekurangan pasokan amunisi sebagai alasan dari kekalahan wilayah tersebut. Dia juga memperingatkan bahwa Rusia sedang mempersiapkan tindakan ofensif, dan perang besar-besaran dapat terjadi pada akhir Mei atau Juni.

Meskipun demikian, Stoltenberg menekankan bahwa belum terlambat bagi Ukraina untuk memenangkan perang ini. Namun, untuk itu, dukungan NATO harus terealisasi lebih cepat. Zelenskiy menyoroti perlunya pasokan sistem pertahanan udara Patriot yang canggih untuk melawan serangan rudal dan drone jarak jauh Rusia.

Rusia kembali melakukan serangan udara jarak jauh terhadap sektor energi Ukraina pada bulan Maret, yang menimbulkan kerusakan besar. Hal ini membuat Kyiv semakin gencar melobi sekutunya untuk segera menggunakan pertahanan udara guna melindungi kota-kota dan infrastruktur penting mereka dengan lebih baik. Sementara itu, Kyiv juga telah mencapai kemajuan dalam memperoleh pasokan rudal untuk sistem Patriot, namun pihaknya masih berupaya mendapatkan peluncur baru yang dapat menusukannya.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved