Tren #KaburAjaDulu: Negara-Negara Eropa yang Kekurangan Tenaga IT, Peluang Besar untuk Profesional!
Tanggal: 18 Feb 2025 15:06 wib.
Media sosial belakangan ini ramai dengan tagar #KaburAjaDulu, sebuah bentuk protes dari masyarakat terkait berbagai permasalahan dalam negeri, seperti meningkatnya biaya hidup hingga ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah. Banyak orang mulai mempertimbangkan untuk pindah ke luar negeri demi kehidupan yang lebih baik.
Jika kamu memiliki latar belakang di bidang IT dan tertarik bekerja di luar negeri, beberapa negara di Eropa bisa menjadi pilihan terbaik. Pasalnya, industri teknologi di Eropa sedang mengalami kekurangan tenaga kerja, menciptakan peluang besar bagi profesional IT yang ingin mengembangkan karier mereka di luar negeri.
Eropa Kekurangan Tenaga IT, Peluang Terbuka Lebar!
Menurut data terbaru dari Eurostat 2024, sebanyak 57,5% bisnis di Uni Eropa mengalami kesulitan dalam merekrut tenaga ahli IT yang mereka butuhkan. Kesenjangan antara permintaan dan ketersediaan tenaga kerja di bidang ini bahkan meningkat sebesar 20% dalam satu dekade terakhir, dengan perusahaan besar menjadi yang paling terdampak.
Statistik menunjukkan bahwa 68% perusahaan besar di Uni Eropa kesulitan mencari tenaga IT, diikuti oleh 59,2% perusahaan menengah dan 53,4% perusahaan kecil. Negara-negara yang paling membutuhkan tenaga IT meliputi Jerman, Republik Ceko, Malta, Austria, dan Luksemburg, di mana lebih dari 65% bisnis menghadapi kekurangan tenaga ahli.
Bahkan, jika dilihat lebih detail, 84% perusahaan besar di Malta, 80% di Jerman, 79% di Republik Ceko, serta 76% di Austria menghadapi tantangan besar dalam mengisi posisi IT. Negara-negara lain seperti Slovenia, Latvia, Hungaria, dan Kroasia juga mengalami situasi serupa.
Kenapa Eropa Kekurangan Tenaga IT?
Berdasarkan laporan Eurostat, beberapa faktor utama yang menyebabkan kesulitan dalam perekrutan tenaga IT di Eropa meliputi:
Minimnya jumlah pelamar – Banyak posisi IT yang kosong karena kurangnya kandidat yang tersedia.
Kurangnya kualifikasi dan pengalaman – Beberapa kandidat tidak memenuhi standar keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Ekspektasi gaji yang tinggi – Perbedaan antara gaji yang diharapkan pelamar dan anggaran perusahaan menjadi kendala tersendiri.
Meskipun demikian, gaji di sektor IT di Eropa terus mengalami peningkatan, bahkan melampaui rata-rata gaji di sektor lain selama satu dekade terakhir. Menurut laporan Prospek Ekonomi Digital OECD 2024, upah tahunan di industri IT tumbuh sebesar 0,24%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan gaji di sektor ekonomi lain yang hanya 0,20%.
Berminat Kerja di Eropa? Ini yang Perlu Disiapkan!
Jika kamu tertarik memanfaatkan peluang ini, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan:
Kuasai keterampilan yang banyak dicari – Keahlian di bidang cybersecurity, cloud computing, AI, dan data science sangat diminati.
Perbarui CV dan portofolio – Pastikan resume kamu menarik dan menunjukkan pengalaman serta pencapaian terbaik di dunia IT.
Tingkatkan kemampuan bahasa Inggris atau lokal – Beberapa negara mungkin membutuhkan keahlian bahasa tambahan untuk mempermudah komunikasi di tempat kerja.
Cari tahu visa kerja dan regulasi setempat – Setiap negara memiliki kebijakan berbeda terkait imigrasi tenaga kerja asing.