Sumber foto: iStock

Tren Buy Now, Pay Later: Dari Singapura hingga Indonesia, Generasi Muda Semakin Ketagihan

Tanggal: 16 Jan 2025 08:05 wib.
Singapura, negara dengan tingkat kemakmuran tinggi, kini menghadapi fenomena menarik di kalangan warganya, terutama generasi muda. Layanan "Buy Now, Pay Later" (BNPL) menjadi semakin populer, menawarkan kemudahan kredit untuk pembelian berbagai kebutuhan sehari-hari.

Menurut laporan perusahaan pemrosesan pembayaran Worldpay tahun 2024, sebanyak 77 persen Gen Z di Singapura menggunakan layanan pay later. Angka ini jauh melampaui kelompok usia lainnya, seperti milenial (47 persen) dan Gen X (28 persen).

Tren ini menunjukkan bahwa layanan BNPL tidak lagi terbatas pada pembelian barang-barang mewah. Di Singapura, banyak konsumen menggunakan pay later untuk kebutuhan sehari-hari seperti transportasi hingga makanan yang dipesan melalui aplikasi.

Target Utama Buy Now, Pay Later di Singapura

Menurut Euromonitor International, layanan BNPL menargetkan mahasiswa dan lulusan baru (fresh graduate) dengan pendapatan tahunan di bawah S$30.000. Kelompok ini menjadi sasaran utama karena mereka cenderung belum memiliki kartu kredit tetapi membutuhkan akses ke fasilitas kredit yang fleksibel.

Dengan menawarkan proses yang mudah dan tidak membutuhkan banyak dokumen, layanan pay later memberikan alternatif kredit bagi konsumen muda. Hal ini menjadi daya tarik utama bagi mereka yang mengutamakan kenyamanan dalam berbelanja.

Bagaimana dengan Tren BNPL di Indonesia?

Tidak hanya di Singapura, fenomena BNPL juga semakin digemari di Indonesia. Data menunjukkan bahwa penggunaan layanan ini mengalami peningkatan pesat. Pada September 2024, penyaluran piutang pembiayaan melalui layanan pay later oleh Perusahaan Pembiayaan (PP) mencatat pertumbuhan sebesar 103,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan, total piutang pembiayaan BNPL oleh PP mencapai Rp8,24 triliun per September 2024. Angka ini mencerminkan antusiasme masyarakat Indonesia terhadap kemudahan yang ditawarkan oleh layanan BNPL.

Mengapa Buy Now, Pay Later Semakin Populer?

Ada beberapa alasan mengapa layanan BNPL menjadi begitu populer di kalangan masyarakat, terutama generasi muda:



Kemudahan Akses
Tidak seperti kartu kredit yang membutuhkan proses pengajuan panjang, BNPL menawarkan kredit dengan syarat yang lebih sederhana. Hal ini membuatnya lebih mudah diakses oleh mahasiswa dan pekerja muda.


Kenyamanan Berbelanja
Layanan ini memungkinkan konsumen untuk membeli barang atau jasa sekarang dan membayarnya secara mencicil. Konsumen dapat langsung menikmati barang atau layanan tanpa harus menunggu hingga memiliki dana yang cukup.


Fleksibilitas Pembayaran
BNPL sering kali menawarkan pembayaran dalam beberapa cicilan tanpa bunga, membuatnya lebih menarik dibandingkan kartu kredit yang membebankan bunga tinggi.


Tren Konsumsi Digital
Dengan meningkatnya penggunaan aplikasi belanja online dan layanan pesan-antar makanan, BNPL menjadi solusi pembayaran yang cocok untuk kebutuhan sehari-hari



Dampak Positif dan Tantangan BNPL

Dampak Positif


Meningkatkan Daya Beli: Layanan ini membantu konsumen membeli barang atau jasa yang mungkin sulit dijangkau jika harus membayar penuh di awal.
Mendorong Ekonomi Digital: BNPL mendukung transaksi di platform digital, mempercepat adopsi e-commerce dan layanan berbasis aplikasi.


Tantangan yang Muncul



Risiko Utang
Kemudahan akses BNPL dapat mendorong konsumen untuk belanja berlebihan tanpa memikirkan kemampuan membayar. Hal ini dapat memicu masalah utang yang sulit dikendalikan.


Kurangnya Edukasi Keuangan
Banyak konsumen, terutama generasi muda, belum sepenuhnya memahami risiko menggunakan layanan kredit. Mereka mungkin tergoda untuk memanfaatkan fasilitas ini tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap keuangan jangka panjang.


Regulasi yang Perlu Diperkuat
Di banyak negara, termasuk Indonesia, regulasi mengenai layanan BNPL masih berkembang. Perlindungan konsumen perlu ditingkatkan untuk mencegah praktik yang merugikan pengguna.



 

Perbandingan Antara Singapura dan Indonesia

Meskipun tren BNPL berkembang di kedua negara, ada perbedaan signifikan dalam cara layanan ini digunakan:



Kebutuhan Konsumen


Di Singapura, BNPL lebih sering digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti transportasi dan makanan.
Di Indonesia, BNPL lebih sering dimanfaatkan untuk pembelian barang elektronik, pakaian, dan kebutuhan rumah tangga.



Sasaran Utama


Di Singapura, target utamanya adalah mahasiswa dan fresh graduate.
Di Indonesia, layanan ini juga menyasar segmen pekerja dengan pendapatan menengah ke bawah.



Peningkatan Penggunaan


Di Singapura, peningkatan penggunaan BNPL lebih stabil, didorong oleh tingkat kemakmuran yang tinggi.
Di Indonesia, peningkatan penggunaan BNPL sangat pesat, mencerminkan potensi besar pasar e-commerce di negara ini.


Copyright © Tampang.com
All rights reserved