Tragedi Medis di China: Dokter Salah Cabut Gigi, Pasien Berujung Meninggal Dunia
Tanggal: 30 Mar 2025 12:26 wib.
Tampang.com | Sebuah insiden medis mengejutkan terjadi di Rumah Sakit Kota Anqing, Anhui, China, pada 12 Maret 2025. Seorang wanita berusia 34 tahun bermarga Wu, mengalami malapraktik setelah dokter salah mencabut gigi sehatnya dan berusaha memasukkannya kembali secara paksa. Kasus ini semakin tragis setelah Wu ditemukan tewas setelah jatuh dari atap rumah sakit beberapa hari kemudian.
Kesalahan Fatal: Gigi Sehat Dicabut dan Dimasukkan Kembali Secara Paksa
Wu awalnya menjalani prosedur pencabutan gigi bungsu di rumah sakit yang terkenal dengan departemen kedokteran giginya. Namun, dokter justru mencabut gigi sehatnya secara keliru.
Saudara laki-laki Wu mengungkapkan bahwa selama operasi yang berlangsung satu setengah jam, dokter tidak menggunakan anestesi dan kemudian mencoba mengembalikan gigi yang telah dicabut menggunakan kawat. Proses ini dilakukan dengan bantuan beberapa staf lainnya.
Akibat kesalahan ini, Wu mengalami kerusakan gigi parah, rasa sakit luar biasa, serta wajah bengkak. Ia tidak bisa makan selama beberapa hari dan hanya bertahan dengan air. Bahkan, rasa sakitnya membuatnya sulit tidur.
Rumah Sakit Dituduh Menutupi Kesalahan
Merasa dirugikan, Wu membagikan kisahnya melalui unggahan video di media sosial. Ia menuduh rumah sakit berusaha menutupi kesalahan, bahkan mengubah catatan medisnya agar kejadian ini seolah tidak pernah terjadi.
"Rumah sakit berbohong sejak awal hingga akhir, membuat saya sangat menderita. Siapa yang akan menyelamatkan saya?" ujar Wu dalam unggahannya.
Wu juga mengklaim bahwa rumah sakit berulang kali memintanya untuk menghapus unggahan tersebut.
Upaya Lapor Tak Direspons, Dokter Malah Bantah Kesalahan
Wu telah melaporkan insiden ini ke pihak berwenang beberapa kali, tetapi tidak ada tanggapan yang jelas. Sementara itu, dokter yang bersangkutan sempat meminta maaf tetapi kemudian membantah telah melakukan kesalahan saat Wu kembali untuk menanyakan pertanggungjawaban.
Rumah sakit menawarkan solusi dengan implantasi gigi sebagai cara memperbaiki kondisi Wu. Namun, Wu menganggap tawaran itu sebagai upaya untuk menutupi kesalahan medis yang telah terjadi.
Tragedi Berlanjut: Wu Meninggal Jatuh dari Atap Rumah Sakit
Pada 17 Maret 2025, lima hari setelah operasi keliru itu, Wu kembali ke rumah sakit untuk mendiskusikan masalahnya. Namun, tak lama setelah itu ia ditemukan terjatuh dari lantai 11 atau atap rumah sakit dan meninggal dunia.
Penyebab jatuhnya Wu masih menjadi tanda tanya besar. Suaminya mengatakan bahwa polisi telah mengesampingkan dugaan tindakan kriminal, tetapi keluarga Wu merasa ada sesuatu yang tidak beres.
Salah satu kerabat Wu menyebut bahwa ia sebenarnya dalam kondisi fisik dan mental yang baik sebelum insiden ini. Namun, karena tidak mendapat keadilan, Wu merasa putus asa.
"Wu sudah berulang kali melaporkan kejadian ini, tetapi tidak ada yang dilakukan. Ini menghancurkan pertahanan psikologisnya. Dia bahkan sempat berkata bahwa dia akan menggunakan kematiannya untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah," ujar kerabatnya.
Keluarga Tolak Kompensasi, Tuntut Transparansi
Setelah kejadian tragis ini, rumah sakit menawarkan kompensasi sebesar 100.000 yuan (sekitar Rp 228 juta) kepada keluarga Wu. Namun, keluarga menolaknya dan menuntut untuk melihat rekaman CCTV saat Wu jatuh dari atap.
Pihak rumah sakit mengklaim bahwa dokter yang terlibat telah diskors, sementara komisi kesehatan dan polisi tengah menyelidiki kasus ini.
Menurut pengacara Zhu Xue, jika dokter terbukti melakukan malapraktik, maka rumah sakit bisa dikenai tuntutan perdata dan hukuman administratif.
Pelajaran dari Kasus Wu
Kasus tragis ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya tanggung jawab medis, transparansi rumah sakit, serta perlindungan hak pasien. Kesalahan medis bukan hanya berdampak fisik, tetapi juga bisa menghancurkan mental pasien.
Hingga kini, kasus Wu masih dalam penyelidikan, tetapi pertanyaan besar tetap menggantung: Apakah ini benar-benar kecelakaan, atau ada sesuatu yang lebih dalam yang harus diungkap?