Tragedi di Festival Agama Hindu: Sorotan Penceramah India
Tanggal: 6 Jul 2024 19:55 wib.
Festival agama Hindu, Satsang, di Provinsi Uttar Pradesh, India, menjadi bencana yang menimpa 121 orang pada Selasa (2/7) lalu. Festival ini dihadiri oleh sekitar 250 ribu jemaat dari berbagai penjuru India dan memperoleh sorotan karena penceramah keagamaan paling tenar India, Bhole Baba, yang mengaku sebagai dewa, terlibat dalam insiden tragis ini.
Satsang merupakan sebuah acara dialog spiritual antara jemaah dengan Satguru atau guru agama Hindu. Event ini pertama kali mencuri perhatian ketika dialog dengan penceramah Hindu terkenal, Bhole Baba alias Narayan Sakaar, berujung maut bagi banyak orang di festival ini.
Insiden berdarah terjadi ketika khotbah selesai, yang kemudian menyebabkan situasi yang mengerikan ketika ratusan orang terjatuh dan terinjak-injak akibat berdesakan keluar. Salah satu saksi mata, Shakuntala, mengungkapkan keadaan traumatik di mana semua orang berlarian setelah khotbah selesai. Pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya juga mengatakan bahwa warga berusaha menyentuh kaki Baba setelah khotbah, menyebabkan kerumunan besar di area yang kecil, yang mengakibatkan banyak orang, termasuk perempuan dan anak-anak, terinjak-injak.
Dari laporan yang beredar, terdapat dua gerakan massa, yang satu menuju pintu keluar dan yang lainnya bergerak ke arah berlawanan untuk mengumpulkan debu bekas injakan atau ban mobil dari 'tokoh agama' tersebut. Setelah insiden ini, penceramah Bhole Baba sempat menghilang, tetapi pengacaranya, AP Singh, menegaskan bahwa kliennya tidak akan lari dari tanggung jawab atas tragedi ini, meskipun sempat menepi ke salah satu kuilnya.
Menurut laporan yang dikutip dari AFP, pengacara Bhole Baba menyatakan bahwa kliennya tidak bersalah atas insiden maut tersebut dan akan mematuhi segala arahan dari pihak berwajib. Meskipun begitu, insiden ini memunculkan pertanyaan besar tentang tanggung jawab spiritual leader terhadap keselamatan jemaah yang menjadi tugasnya.
Semua peristiwa tragis di festival agama Hindu ini menunjukkan perlunya pengawasan ketat dalam mengatur acara keagamaan massal. Hal ini juga menekankan pentingnya keselamatan sebagai prioritas utama dalam setiap event agama yang melibatkan ribuan bahkan jutaan jemaat. Kecelakaan dan kepanikan dalam acara keagamaan yang melibatkan jumlah massa besar bisa membawa dampak yang sangat merugikan, seperti yang terjadi dalam festival Satsang ini. Oleh karena itu, peningkatan pengawasan dan koordinasi harus menjadi prioritas untuk menghindari insiden serupa di masa depan. Hal ini juga mengingatkan bahwa otoritas terkait perlu melakukan langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif dan memastikan bahwa regulasi keamanan yang ketat diterapkan dalam setiap event keagamaan.
Dalam konteks keagamaan, pengikut dan praktisi agama memiliki tanggung jawab etis dan moral untuk memastikan keselamatan bersama sebagai prioritas utama. Otoritas keagamaan juga harus bertanggung jawab dalam mengatur dan memastikan bahwa event-event keagamaan dijalankan dengan aman dan terencana dengan baik. Tidak hanya itu, penceramah keagamaan atau tokoh agama pun harus menerima tanggung jawab secara moral atas keselamatan jemaah yang menjadi tugas utamanya.