Tradisi dan Ritual dalam Upacara Pernikahan Jepang
Tanggal: 2 Agu 2024 21:30 wib.
Upacara pernikahan Jepang, atau "shinji" (), merupakan sebuah perayaan yang penuh dengan tradisi dan simbolisme mendalam. Pernikahan di Jepang menggabungkan elemen-elemen dari kepercayaan Shinto dan Budha, dengan pengaruh budaya dan etiket yang telah berkembang selama berabad-abad. Artikel ini akan menjelaskan berbagai tradisi dan ritual yang ada dalam upacara pernikahan Jepang, memberikan wawasan mengenai makna di balik setiap langkah dalam perayaan ini.
1. Persiapan Sebelum Upacara
a. Persetujuan Keluarga
Sebelum upacara pernikahan dimulai, persetujuan keluarga merupakan langkah pertama yang penting. Dalam tradisi Jepang, keluarga dari kedua mempelai biasanya mengadakan pertemuan untuk membahas dan menyetujui pernikahan tersebut. Persetujuan ini dianggap sebagai simbol persatuan dan keharmonisan antara dua keluarga.
b. Kakizome ()
Sebelum hari pernikahan, mempelai wanita sering kali menulis "kakizome", yaitu tulisan kaligrafi yang mencerminkan harapan dan doa untuk masa depan pernikahannya. Ini adalah salah satu tradisi yang menggambarkan pentingnya aspek spiritual dan harapan dalam pernikahan.
2. Ritual Upacara Pernikahan
a. Shinto Wedding Ceremony ()
Upacara pernikahan Shinto adalah bentuk yang paling tradisional dan umum di Jepang. Dalam upacara ini, mempelai pria dan wanita berpakaian dalam kimono formal, dan upacara dilakukan di kuil Shinto dengan pemimpin agama yang memimpin ritual. Beberapa elemen utama dari upacara ini termasuk:
- Penyucian: Sebelum upacara, mempelai akan menjalani ritual penyucian yang dilakukan oleh pendeta Shinto. Ini bertujuan untuk menghapus energi negatif dan mempersiapkan mereka secara spiritual.
- Penawaran kepada Dewa: Mempelai akan membuat penawaran berupa makanan dan minuman kepada dewa sebagai tanda penghormatan dan permohonan restu.
- Ritual San-san-kudo (): Salah satu ritual utama adalah san-san-kudo, di mana mempelai meminum sake dari tiga cangkir kecil yang kemudian dibagikan di antara mereka. Ritual ini melambangkan persatuan dan saling menghormati antara pasangan.
b. Buddhist Wedding Ceremony ()
Selain upacara Shinto, beberapa pasangan juga memilih upacara pernikahan Buddha. Dalam upacara ini, pasangan akan mengenakan pakaian pernikahan tradisional dan mengadakan ritual di kuil Buddha. Ritual ini termasuk:
- Pembacaan Sutra: Pendeta Buddha akan membacakan sutra dan doa untuk memberkati pasangan dengan kebahagiaan dan kedamaian.
- Penawaran kepada Buddha: Pasangan akan membuat penawaran bunga dan dupa di altar Buddha sebagai tanda penghormatan dan doa untuk masa depan yang bahagia.
3. Ritual Pasca Pernikahan
a. Osechi Ryori ()
Setelah upacara pernikahan, pasangan baru sering kali mengadakan perayaan dengan makanan tradisional Jepang yang dikenal sebagai osechi ryori. Makanan ini terdiri dari berbagai hidangan yang melambangkan harapan untuk kebahagiaan, kesehatan, dan kekayaan di masa depan.
b. Oshogatsu ()
Upacara pernikahan sering kali bertepatan dengan perayaan oshogatsu, yaitu Tahun Baru Jepang. Tradisi ini melibatkan kunjungan ke kuil Shinto untuk berdoa dan membuat permohonan tahun baru. Pasangan baru biasanya mengunjungi kuil untuk mendapatkan restu dan keberkahan dari dewa.
c. Mogi ()
Setelah pernikahan, pasangan baru biasanya menerima hadiah dari keluarga dan teman-teman dalam bentuk uang tunai, dikenal sebagai mogi. Ini adalah bentuk dukungan finansial untuk membantu memulai kehidupan baru mereka bersama.
4. Pakaian dan Simbolisme
a. Kimono ()
Dalam upacara pernikahan tradisional Jepang, mempelai wanita biasanya mengenakan kimono putih, yang melambangkan kemurnian dan kesucian. Setelah upacara, kimono putih ini dapat diganti dengan kimono berwarna, yang mencerminkan kekayaan dan kebahagiaan.
b. Hakama ()
Mempelai pria biasanya mengenakan hakama, yaitu celana panjang lebar yang dipadukan dengan haori (jaket tradisional). Pakaian ini melambangkan kehormatan dan tanggung jawab sebagai kepala keluarga.
5. Keberlanjutan Tradisi
Meskipun banyak pasangan Jepang yang memilih untuk mengadaptasi pernikahan mereka dengan sentuhan modern, banyak elemen tradisi masih dipertahankan. Ini menunjukkan pentingnya menjaga warisan budaya dan menghormati nilai-nilai yang telah ada sejak lama.