Tok! Presiden Liberia Umumkan Potong Gajinya Demi Warga Miskin
Tanggal: 12 Jul 2024 09:31 wib.
Presiden Liberia, Joseph Boakai, baru-baru ini mengumumkan keputusan untuk memotong gajinya sebesar 40% demi membantu warga miskin di negaranya. Gaji presiden yang semula mencapai US$ 13.400 per tahun akan dikurangi menjadi US$ 8.000 per tahun. Langkah ini diumumkan sebagai tanggapan atas meningkatnya pengawasan publik terhadap gaji pemerintah dan ketidakpuasan terhadap kenaikan biaya hidup di Liberia.
Menurut laporan Afrika News, keputusan tersebut menjadi bukti tanggung jawab pemerintah kepada rakyat. Kantor Presiden berharap bahwa langkah tersebut bisa memberikan gambaran kepada masyarakat bahwa pemerintah benar-benar peduli dan bertanggung jawab terhadap keadaan yang dihadapi. "Menunjukkan solidaritas ke rakyat Liberia," ujar pernyataan resmi dari kantor Presiden, dikutip pada Kamis (11/7/2024).
Media internasional, termasuk BBC, turut melaporkan tentang keputusan yang diambil oleh Presiden Boakai. Meskipun mendapat pujian dari banyak pihak, ada juga yang menentang keputusan tersebut. Mereka menyoroti fakta bahwa Boakai masih menerima tunjangan termasuk harian dan perlindungan kesehatan yang nilainya hampir mencapai US$ 3 juta selama tahun 2024.
Anderson D Miamen, seorang pengamat dari organisasi nirlaba Pusat Transparansi dan Akuntabilitas di Liberia, berharap masyarakat dapat melihat transparansi dalam penggunaan potongan gaji Boakai untuk memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat. Sementara W Lawrence Yealue II, pengamat lain yang juga mengkampanyekan transparansi pemerintah, menekankan perlunya tinjauan ulang terhadap manfaat yang diterima oleh Boakai dalam anggaran tahun berikutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Boakai juga berjanji untuk memberdayakan Badan Kepegawaian Liberia agar memberikan kompensasi yang adil bagi pegawai negeri sipil (PNS). Upaya ini dilakukan sebagai respons terhadap keluhan sekelompok anggota parlemen yang menyatakan belum menerima mobil dinas yang diperlukan untuk menjalankan tugas mereka. Keluhan ini mendorong mereka untuk datang ke parlemen menggunakan tuk-tuk, transportasi umum yang banyak digunakan oleh warga Liberia.
Hal tersebut menjadi penting karena Boakai baru saja menjabat pada bulan Januari lalu setelah mengalahkan mantan presiden, George Weah. Sebelumnya, Weah juga telah memotong gaji presidennya sebesar 25% sebagai upaya menanggapi tuduhan korupsi dan kenaikan biaya hidup yang memicu protes massal.
Selama menjabat, Boakai berjanji untuk memerangi korupsi dan menata keuangan negara dengan lebih baik. Selain mengumumkan asetnya, Boakai juga telah memerintahkan dan memperkuat Komisi Audit Umum dan Komisi Anti-Korupsi Liberia sebagai bagian dari langkah-langkah pemerintah dalam memperkuat pengawasan terhadap keuangan negara.
Langkah Boakai dalam memotong gaji untuk membantu warga miskin merupakan langkah yang layak diapresiasi. Namun, ia perlu memastikan bahwa potongan gaji tersebut benar-benar memberikan manfaat kepada masyarakat yang membutuhkan. Transparansi dalam penggunaan dana tersebut menjadi kunci untuk membuktikan bahwa keputusan ini adalah untuk kebaikan bersama.