Sumber foto: website

Timur Tengah di Ambang Perang Besar, Iran Pamer Rudal Jihad

Tanggal: 22 Sep 2024 20:38 wib.
Iran telah menampilkan rudal balistik baru yang diberi nama "Jihad" dalam parade militer di Teheran pada hari Sabtu, ketika Timur Tengah berada di ambang perang besar akibat eskalasi militer Israel.

Rudal Jihad dikembangkan oleh Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC). Parade militer yang menampilkan senjata baru ini merupakan bagian dari "Pekan Pertahanan Suci" Iran yang dimulai pada 21 September, juga sebagai perayaan untuk memperingati Perang Iran-Irak tahun 1980-1988. Tasnim News Agency yang berafiliasi dengan IRGC bersama dengan kantor berita pemerintah Iran lainnya melaporkan bahwa rudal Jihad berbahan bakar padat dengan jangkauan sekitar 620 mil (997,7 km).

Sebanyak 21 rudal balistik dipamerkan dalam parade tersebut, termasuk pesawat nirawak serang satu arah terbaru Iran, Shahed 136B, yang memiliki jangkauan operasional sekitar 2.500 mil (4023 km).

Parade militer Iran diadakan setelah serangkaian serangan mematikan selama dua hari berturut-turut di Lebanon, di mana ribuan pager dan perangkat komunikasi lainnya meledak di seluruh negeri. Serangan ini diduga dilakukan oleh Israel, meskipun rezim Zionis belum secara terbuka mengakui bertanggung jawab.

Militer Israel telah mengumumkan fase baru perangnya dengan fokus melawan Hizbullah Lebanon daripada Hamas di Gaza. Konflik antara Zionis Israel dan Hizbullah telah meningkat sejak insiden "bom pager". Pada Jumat lalu, serangan udara Israel menewaskan puluhan orang, termasuk Ibrahim Aqil—komandan Pasukan Radwan (pasukan khusus Hizbullah).

Pada Minggu (22/9/2024) dini hari, rentetan roket Hizbullah menghujani sejumlah wilayah Israel, namun belum ada laporan adanya korban jiwa.

Dalam serangan "bom pager", para anggota Hizbullah menjadi sasaran. Namun, banyak warga sipil, termasuk anak-anak, pekerja medis, dan Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani, terluka, cacat, dan tewas ketika pager-pager meledak di tempat umum dan rumah-rumah pada hari Selasa dan Rabu.

Puluhan orang telah tewas, dan lebih dari 3.000 orang telah terluka. Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani, yang terluka dalam serangan tersebut, tiba di rumah sakit untuk perawatan.

Perwakilan Tetap Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menyatakan bahwa Israel telah melampaui batas merah dengan menargetkan duta besar Iran. Menurutnya, Israel melakukan tindakan teror yang sistematis dan provokatif dalam bentuk serangkaian ledakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Iran akan secara tegas menuntut pertanggungjawaban atas serangan terhadap duta besar kami di Lebanon," kata Iravani. "Kami berhak berdasarkan hukum internasional untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan guna menanggapi pelanggaran berat ini."

Ketegangan yang terus meningkat di Timur Tengah terutama antara Iran dan Israel, serta konflik antara Hizbullah dan Zionis, tidak hanya mengancam perdamaian regional tetapi juga memperbesar risiko konflik besar yang dapat melibatkan kekuatan-kekuatan lain di wilayah tersebut.

Konflik-konflik yang terjadi di Timur Tengah sangat rentan memunculkan gejolak yang bahkan dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi global dan pasokan energi, mengingat wilayah tersebut memiliki cadangan minyak dan gas alam yang sangat besar.

Ketika Iran memperkenalkan rudal Jihadnya, langkah ini dapat dilihat sebagai sikap negara dalam menghadapi ancaman-ancaman yang terjadi di sekitarnya. Namun, perlombaan senjata dan konfrontasi bersenjata merupakan ancaman serius bagi kesejahteraan dan perdamaian regional. Diplomasi dan dialog antara semua pihak harus didorong dengan lebih kuat untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dari konflik yang sedang terjadi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved