Tim Pemantau Hewan Qurban Diterjunkan Menjelang Idul Adha di Area Jabodetabek
Tanggal: 26 Agu 2017 10:00 wib.
Kementerian Pertanian “Amran Sulaiman” melepas 129 orang petugas pemantau pelaksanaan pemotongan hewan kurban di Jabodetabek tahun ini.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Fadjar Sumping Tjatur Rasa mengatakan, tim beranggotakan dokter hewan.
Tugas pemantau antara lain melaksanakan supervisi pemeriksaan dokumen kesehatan hewan, pemeriksaan antemortem dan postmortem, mengawasi penyembelihan dan penanganan daging, serta jeroan hewan kurban selama hari raya kurban dan hari tasrik.
Tim juga dilengkapi dengan petugas pengawas bibit ternak dan pengawas pakan yang berperan mengawasi hewan kurban dari aspek perbibitan dan pakan, khususnya di tempat tempat penjualan dan penampungan ternak.
"Penerapan kesrawan [kesejahteraan hewan] merupakan tanggung jawab kita bersama dalam pemotongan hewan kurban," kata Fadjar dalam siaran pers, Kamis (24/8/2017).
Pemotongan hewan kurban tidak hanya menghasilkan daging kurban yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH), tetapi juga daging sapi yang lezat, gurih dan empuk atau tidak alot.
Tim Pemantau diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama tentang bagaimana memperlakukan hewan kurban dengan baik sehingga hewan kurban terbebas dari rasa takut dan tertekan yang dapat menimbulkan stres, serta penderitaan pada saat penyembelihan.
"Teknik perobohan hewan juga sangat penting untuk menghindari hewan kurban panik dan stres," tambahnya.
Pakar kesehatan masyarakat veteriner dari FKH IPB Hadri Latief mengatakan tim harus lebih teliti dalam mengambil keputusan terhadap hewan yang sakit dengan melakukan pemeriksaan suhu tubuh secara detail.
Hadri menyarankan, apabila tim menemukan ciri-ciri atau diduga ada hewan tidak sehat, sebaiknya untuk segera meminta secara baik-baik kepada penjual untuk memisahkan lalu melaporkan kondisi hewan tersebut kepada petugas kesehatan hewan yang ada atau dinas tekait di wilayah tersebut.
Tim juga diminta mengecek administrasi dari hewan tersebut berupa Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan untuk informasi lebih lanjut dapat mengakses website kesmasvet.ditjenpkh.pertanian.go.id
Hadri pun mengimbau agar masyarakat bisa lebih cerdas untuk mengenali tanda-tanda hewan kurban yang sehat. Masing-masing wilayah harus cepat melaporkan melalu pelaporan online atau ke dinas yang menangani fungsi peternakan dan kesehatan hewan terdekat.