Sumber foto: iStock

Three Mile Island Hidup Kembali: Pusat Nuklir Kontroversial AS Siap Aktif Demi Dukung Kecerdasan Buatan

Tanggal: 30 Jun 2025 10:05 wib.
Pusat tenaga nuklir legendaris di Amerika Serikat, Three Mile Island, tengah bersiap untuk kembali beroperasi setelah sempat dinonaktifkan karena masalah ekonomi. Terletak di negara bagian Pennsylvania, fasilitas ini dijadwalkan akan aktif kembali pada tahun 2027, menandai babak baru dalam sejarah salah satu situs nuklir paling dikenal di dunia—baik karena potensinya maupun masa lalunya yang kontroversial.

Langkah pengaktifan kembali ini diumumkan oleh pihak Constellation Energy, perusahaan energi yang saat ini mengelola Three Mile Island. Keputusan ini muncul setelah kesepakatan penting yang diteken dengan Microsoft pada September 2024 lalu, di mana Constellation akan memasok energi nuklir selama 20 tahun ke depan untuk mendukung kebutuhan data center raksasa teknologi tersebut.

Kemitraan ini menjadi pemicu utama bagi kebangkitan kembali Three Mile Island, terutama karena permintaan energi meningkat drastis akibat ekspansi kecerdasan buatan (AI) yang terkenal “haus daya”. Teknologi AI yang berkembang pesat saat ini memerlukan pasokan listrik yang stabil, besar, dan rendah emisi—kombinasi yang hanya bisa dipenuhi oleh energi nuklir dalam skala besar.

Jejak Sejarah yang Tak Terlupakan

Three Mile Island bukanlah nama asing bagi dunia. Fasilitas ini menjadi pusat perhatian internasional pada tahun 1979, ketika mengalami salah satu kecelakaan nuklir paling serius dalam sejarah AS: insiden “Partial Meltdown”. Saat itu, sistem pendingin reaktor gagal berfungsi sehingga sebagian bahan bakar nuklir mengalami pelelehan. Walaupun tidak menyebabkan korban jiwa secara langsung, peristiwa tersebut mengguncang publik dan mengubah arah kebijakan nuklir Amerika selama beberapa dekade.

Setelah bertahun-tahun beroperasi, Three Mile Island akhirnya ditutup pada tahun 2019 karena pertimbangan ekonomi, ditandai pula dengan perubahan nama fasilitas menjadi Crane Clean Energy Center. Namun, dengan kebutuhan listrik yang melonjak, terutama dari sektor teknologi digital dan AI, kebijakan ini mulai dievaluasi ulang.

Kebangkitan Nuklir di Era Digital

CEO Constellation Energy, Joe Dominguez, mengakui bahwa penutupan sebelumnya mungkin merupakan keputusan yang keliru. Dalam sebuah acara resmi yang digelar di situs Three Mile Island, ia mengatakan, “Kami telah melakukan kesalahan dengan menutup fasilitas ini. Tapi kami tidak akan terus-menerus terjebak di masa lalu.”

Menurut Dominguez, sekarang adalah waktu yang tepat untuk melihat ke depan dan memanfaatkan kembali potensi energi nuklir untuk menyokong transformasi digital dunia. Salah satunya adalah dengan memenuhi kebutuhan Microsoft—yang data center-nya kini berkembang cepat seiring dengan meluasnya penggunaan AI.

Awalnya, Constellation menetapkan target pengoperasian ulang pada tahun 2028. Namun, lonjakan kebutuhan energi yang mendesak membuat jadwal tersebut dimajukan ke 2027. Ini menunjukkan urgensi dan tekanan dari pasar teknologi global terhadap ketersediaan energi bersih dan stabil.

Langkah Strategis Menuju Pengoperasian Kembali

Saat ini, kondisi fisik Three Mile Island masih relatif sama seperti saat ditutup enam tahun lalu. Namun, Constellation Energy telah mulai mengambil langkah serius untuk menghidupkan kembali fasilitas ini. Beberapa komponen vital sudah dipesan, termasuk transformator utama dan bahan bakar nuklir baru.

Selain itu, sistem air yang sangat penting untuk pengoperasian pabrik juga telah dipulihkan. Berbagai proses inspeksi infrastruktur tengah dilakukan guna memastikan keamanan serta memenuhi persyaratan perizinan dari otoritas terkait.

Tak hanya dari sisi teknis, perusahaan juga tengah melakukan proses perekrutan tenaga kerja, mulai dari teknisi berpengalaman hingga operator yang akan bertanggung jawab mengelola fasilitas setelah kembali aktif. Ini menjadi sinyal kuat bahwa Three Mile Island memang bersiap untuk kembali memainkan peran strategis dalam peta energi nasional AS.

AI dan Nuklir: Dua Kekuatan Masa Depan

Pengaktifan kembali Three Mile Island mencerminkan tren baru di dunia teknologi dan energi: simbiosis antara AI dan energi nuklir. Di tengah tekanan untuk mengurangi emisi karbon dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, banyak perusahaan teknologi besar beralih ke sumber energi rendah karbon. Nuklir, dengan kapasitas besar dan emisi mendekati nol, menjadi solusi yang sangat menarik.

Microsoft, sebagai pelopor AI dan teknologi cloud, melihat potensi besar dalam energi nuklir untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang mereka. Kesepakatan jangka panjang dengan Constellation menjadi bukti nyata dari arah strategis mereka dalam memastikan keberlanjutan energi operasional.

Membangun Ulang Kepercayaan Publik

Meski begitu, langkah menghidupkan kembali fasilitas nuklir ini tentu tidak lepas dari tantangan, khususnya dalam membangun kembali kepercayaan publik yang sempat terguncang sejak insiden tahun 1979. Namun, dengan kemajuan teknologi pengawasan, keamanan, dan audit operasional saat ini, pihak Constellation yakin bahwa pengoperasian Three Mile Island di era baru akan jauh lebih aman dan transparan.

Jika semua berjalan sesuai rencana, maka tahun 2027 akan menjadi awal dari fase baru Three Mile Island—bukan sebagai simbol kegagalan, melainkan sebagai ikon kebangkitan energi nuklir cerdas dan berkelanjutan di era kecerdasan buatan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved