Thailand Larang Anggur Shine Muscat dari Cina, Terkontaminasi Bahan Berbahaya
Tanggal: 30 Okt 2024 08:44 wib.
Thailand mengeluarkan larangan terhadap peredaran anggur Shine Muscat yang diimpor dari Cina karena diduga mengandung bahan kimia berbahaya, termasuk klorpirifos. Keputusan ini diumumkan setelah Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-Pan) dan Yayasan Konsumen melakukan uji laboratorium terhadap 24 sampel anggur, di mana 23 di antaranya ditemukan mengandung bahan kimia berbahaya secara berlebihan.
Prokchon U-sap dari Thai-Pan mengungkapkan bahwa hasil pengujian menyatakan bahwa 22 sampel anggur terkontaminasi oleh 14 residu kimia yang berbahaya. Ia juga menyoroti adanya pestisida sistemik yang diserap ke dalam anggur, menyebabkan anggur tampak segar dalam waktu yang lama. Selain klorpirifos, dalam uji laboratorium juga ditemukan berbagai zat kimia berbahaya lainnya seperti Bifenazate, Dinotefuran, dan lain sebagainya.
Pestisida sistemik yang terdapat dalam anggur Shine Muscat tidak dapat dengan mudah dihilangkan hanya dengan mencucinya di udara. Oleh karena itu, Thai-Pan menyerukan bahwa importir dan pedagang anggur seharusnya lebih bertanggung jawab dengan melakukan uji acak terhadap buah anggur untuk memastikan bahwa jumlah bahan kimia yang terkandung dalam anggur tidak melebihi batas aman. Selain itu, anggur yang berpotensi membahayakan harus dihilangkan dari peredaran dan informasi mengenai asal anggur tersebut seharusnya disampaikan secara jelas kepada konsumen.
Selain masalah keamanan, anggur Shine Muscat dari Cina dipercayai lebih murah daripada anggur impor dari Jepang atau Korea Selatan. Ini menjadikan anggur tersebut populer di kalangan konsumen Thailand. Namun, kepopuleran tersebut tidak dapat mengabaikan isu keamanan konsumen. Oleh karena itu, Thailand telah memutuskan untuk melarang impor anggur Shine Muscat yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Larangan ini juga menjadi pembelajaran bagi produsen anggur untuk senantiasa memprioritaskan keamanan konsumen. Dengan menekankan keselamatan produk dan transparansi informasi kepada konsumen, produsen dapat membangun kepercayaan konsumen serta memastikan keamanan konsumen dalam mengkonsumsi produk-produk anggur. Hal ini juga dapat menjadi dorongan bagi produsen dalam mengembangkan metode produksi yang lebih ekologis dan aman bagi kesehatan manusia.
Dengan adanya larangan Thailand terhadap anggur Shine Muscat dari Cina, diharapkan negara-negara lain dapat menjadikan hal ini sebagai contoh dalam menyeleksi produk-produk yang diimpor, terutama produk-produk yang dikonsumsi langsung oleh masyarakat. Keamanan konsumen harus menjadi prioritas utama, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pemilihan produk yang aman dan berkualitas bagi kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Penindakan dan pengawasan yang ketat terhadap peredaran produk impor akan menjadi langkah awal dalam menjaga keamanan konsumen di berbagai negara.
Thailand telah menetapkan standar yang tinggi dalam memastikan keamanan produk impor yang masuk ke dalam pasarannya. Langkah ini adalah langkah yang tepat dalam memberikan perlindungan terhadap konsumennya. Diharapkan negara-negara lain juga dapat mengambil langkah serupa dalam menjaga keamanan dan kesehatan konsumen dalam mengkonsumsi berbagai produk impor. Jika hal ini dilakukan secara konsisten, maka dapat tercipta lingkungan perdagangan yang sehat bagi konsumen di berbagai negara.