Tersibak, Junk DNA Bedakan Manusia dengan Simpanse
Tanggal: 27 Mar 2018 13:58 wib.
Bertahun-tahun peneliti percaya bahwa perbedaan fenotip manusia dan simpanse mudah untuk dijabarkan. Alasannya kedua spesies itu pasti memiliki perbedaan susunan genetik yang signifikan.
Akan tetapi, kemudian saat gen keduanya diteliti lebih lanjut, peneliti menemukan gen DNA manusia dan simpanse hampir identik. Lalu faktor apa yang bertanggung jawab atas perbedaan morfologi dan perilaku antar kedua spesies itu?
Peneliti dari Georgia Institute of Technology, seperti dikutip dari Science Daily, menemukan bahwa penyisipan dan penghapusan potongan besar DNA dekat gen sangat bervariasi antara manusia dan simpanse. Maka mungkin itulah yang akan menjelaskan perbedaan utama antara kedua spesies itu.
Tim peneliti yang dipimpin profesor biologi dari Georgia Tech, John McDonald berusaha memverifikasi. Menurutnya, meskipun gen DNA manusia dan simpanse sangat identik, ada terdapat 'jurang' genomik besar di area yang berdekatan dengan gen yang dapat memengaruhi sejauh mana gen ini dapat 'diaktifkan' dan ' dinonaktifkan'.
Hasil penelitian menunjukkan 'jurang genomik' antara kedua spesies itu sebagian besar adalah karena penyisipan atau penghapusan dari sekuens seperti virus yang disebut retrotransposon. Jurang genetik ini utamanya disebabkan aktivitas sekuens pengubah urutan elemen yang mirip retrovirus. Elemen pengubah urutan pernah dianggap sebagai 'junk DNA' yang sedikit atau tidak ada fungsinya. Sepertinya mungkin ini adalah alasan utama mengapa kita begitu berbeda dari simpanse.
Tim peneliti yang dipimpin McDonald, yang terdiri dari mahasiswa pascasarjana Nalini Polavarapu, Gaurava Arora, dan Vinay Mittal, mempelajari jurang genomik pada kedua spesies dan menentukan bahwa mereka secara signifikan berkorelasi dengan perbedaan dalam pengekspresian gen yang sebelumnya dilaporkan peneliti dari Max Plank Institute for Evolutionary Anthropology di Jerman.