Ternyata Nyamuk juga Bisa Trauma
Tanggal: 31 Jan 2018 19:06 wib.
Tampang.com - Pada malam hari, munculnya nyamuk menjadi salah satu hal yang mengganggu istirahat kita. Berbagai upaya kita lakukan untuk mengusirnya, salah satunya dengan menepuknya.
Ternyata, ketika kita meleset dalam menepuk nyamuk tersebut, nyamuk itu akan mengalami trauma dan takkan mendekati kita selama 24 jam. Begitulah ungkap laporan yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology.
Hasil temuan ini merupakan yang pertama dalam mengungkap perilaku nyamuk dan menindaklanjuti penelitian sebelumnya.
Dalam penelitian terdahulu, para ilmuwan menemukan bahwa nyamuk bisa belajar. Studi yang baru diterbitkan ini mengeksplorasi bagaimana nyamuk belajar dari pengalaman saat menggigit manusia.
Penelitian yang dipimpin oleh ahli neuroekologi Jeffrey Riffell dari Universitas Washington telah menguji antara 2.700 sampai 3.000 nyamuk.
"Semua nyamuk telah berevolusi untuk mengidentifikasi dan menggigit kita. Nyamuk sangat sensitif terhadap suhu, keringat, bau tubuh, dan karbon dioksida yang keluar dari napas manusia. Seluruh sistem sensorik nyamuk seperti sudah dirancang untuk bisa menemukan manusia," ujar Riffell seperti dilansir dari Populer Science.
Riffel menuturkan, meski nyamuk bisa menggigit anjing atau sapi, tapi mereka akan lebih tertarik untuk menggigit manusia jika ada kesempatan.
Untuk menguji bagaimana nyamuk berperilaku, para ilmuwan meletakkan ribuan nyamuk tadi ke dalam sebuah simulator terbang yang diberi bau manusia, tikus, dan ayam.
Hasilnya, semua nyamuk, termasuk Aedes aegypti, ternyata dapat mengingat bau manusia dan dapat mengaitkan bau tersebut dengan interaksi yang tidak menyenangkan sebelumnya. Setidaknya, ingatan mereka bertahan selama 24 jam.