Ternyata ini Loh Penyebab Kita Menangis saat Memotong Bawang
Tanggal: 25 Jan 2018 11:46 wib.
Tampang - Salah satu alasan yang sering dikemukan oleh banyak orang ketika tidak mau memasak ialah malas dalam memotong bawang, karena sering kali mereka malah menangis ketika memotong bawang tersebut. Lantas apa yang menyebabkan kita menangis ketika memotong bawang?
Bawang merupakan tumbuhan yang tergolong dalam umbi-umbian, dimana tempat cadangannya tersebut disimpan dalam akarnya yang tertanam ditanah. Bawang pun termasuk salah satu spesies tanaman Allium yang selalu menjadi bumbu penyedap dapur. Bawang kaya akan vitamin C, B1 dan B6, ketika dosisnya tinggi maka bawang dapat mengandung kalium, fosfor, dan serat. Bawang pun memilik minyak atsiri yang memberikan bau khas bawang. Minyak ini banyak mengandung sekelompok molekul organik yaitu asam amino sulfoksida. Ketika kita Mengupas dan memotong bawang, maka saat itu bawang melepaskan enzim achrymatory, dimana enzim ini merupakan “factor synthase”, atau molekul asam amino sulfoksida menjadi sulfenic acid. Sulfenic acid pun secara otomatis melakukan pengaturan ulang untuk membentuk zat baru yaitu menjadi syn-propanethial-S-oxide. Ketika syn-propanethial-S-oxide yang merupakan kombinasi dari asam sulfat, sulfur dioksida, dan hidrogen sulfide ini menguap ke udara dan masuk pada sekitar hidung dan wajah, maka akan tercium bau khas dan membangkitkan refleks tangisan air mata.
Pada bagian mata sendiri terdapat Permukaan depan mata yakni kornea, dimana kornea ini memiliki beberapa fungsi, salah satunya untuk melindungi dari iritasi fisik dan kimia. Bagian Kornea ini tersusun dalam beragam serat sensorik dari saraf silia, terdapat pula cabang dari saraf trigeminal besar, yang mendeteksi sentuhan dan suhu, selain itu terdapat pula saraf yang merasakan sensasi rasa sakit dari wajah dan depan kepala. Kornea ini berfungsi menerima sejumlah kecil serat motorik otonom, dimana salah satunya ialah mengaktifkan kelenjar air mata. Ketika Ujung saraf bebas ini mendeteksi adanya syn-propanethial-S-oxide dari bawang pada bagian kornea. Maka ia pun secara otomatis mendorong aktivitas dalam saraf siliaris, saraf ini mendeteksi adanya sensasi panas yang ada pada konsentrasi senyawa syn-propanethial-S-oxide yang terhubung pada saraf utama di otak. Aktivitas saraf membuat serat otonom menjadi aktif, yang selanjutnya membawa sinyal kembali ke mata untuk segera memerintahkan kelenjar air mata agar membilas bersih iritan asing tersebut. syn-propanethial-S-oxide ini membentuk raksi memuncak selama 30 detik setelah bawang dipotong, yang kemudian melengkapi evolusi kimianya selama kurang lebih 5 menit.
Namun sering kali kita menanggapi bahwa penyebab menangis tersebut karena mencium bau bawang, padahal Kumpulan senyawa aktif ini hanya memadatkan diri untuk membentuk thiosulfinate yang mengeluarkan bau khas bawang dan tidak sekali mempengaruhi mata.
Jadi, sudah tahu kan penyebab kita menangis saat memotong bawang kan? [Df/Red]