Sumber foto: google

Tentara Israel Tolak Kembali ke Gaza, Terbang ke Luar Negeri Tanpa Pemberitahuan ke Komandan

Tanggal: 28 Jun 2024 04:40 wib.
Lusinan tentara cadangan Israel menolak untuk kembali berperang di Gaza. Menurut media Israel lainnya, ratusan tentara cadangan meninggalkan Israel dan pergi ke luar negeri setiap bulan tanpa memberi tahu komandan mereka, karena perang yang sedang berlangsung melawan Palestina di Gaza. Para tentara ini berisiko menerima hukuman di tengah kerugian besar yang diderita tentara di sana.

Rancangan Undang-Undang (RUU) tersebut memperluas layanan bagi prajurit cadangan hingga usia 41 tahun dan untuk perwira cadangan hingga usia 46 tahun. RUU ini juga memperluas layanan beberapa profesi yang ditentukan oleh menteri pertahanan hingga usia 50 tahun, termasuk dokter tempur, paramedis, dan teknisi. UU yang diusulkan memerlukan persetujuan dalam tiga pembacaan untuk menjadi undang-undang. Jika lolos, maka akan berlaku hingga 30 September.

Menolak kembali ke Gaza merupakan perilaku yang melanggar aturan dan perintah dari komandan. Hal ini menimbulkan kekawatiran akan kondisi psikologis para anggota tentara Israel yang mungkin terbebani oleh tekanan dan situasi di medan konflik. Selain itu, aksi tersebut juga menimbulkan pertanyaan tentang masalah hukum dan sanksi yang akan diberlakukan terhadap para tentara yang melakukan tindakan tersebut.

Tentara Israel telah lama terlibat dalam konflik yang sulit di wilayah Gaza. Menjaga keamanan dan melindungi wilayahnya merupakan tugas yang berat bagi para tentara, dan seringkali hal ini menimbulkan tekanan yang besar bagi mereka. Namun, kembali ke Gaza adalah bagian dari tugas dan perintah yang harus dijalankan. Dengan menolak kembali ke wilayah konflik, para tentara tersebut mengabaikan tanggung jawab dan ketaatan terhadap komandan serta misi yang mereka emban.

Tindakan para tentara ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kondisi psikologis mereka. Mungkin ada masalah yang lebih dalam yang mempengaruhi keputusan mereka untuk melanggar aturan dan melarikan diri ke luar negeri tanpa pemberitahuan. Ini menunjukkan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental para anggota tentara, serta perlunya dukungan dan bantuan bagi mereka yang mungkin mengalami tekanan dan stres akibat tugas mereka di medan konflik.

Pada tingkat yang lebih luas, kejadian ini menggarisbawahi pentingnya disiplin dan ketaatan dalam kekuatan militer. Jika tindakan seperti ini dibiarkan tanpa sanksi yang tegas, hal ini dapat melemahkan otoritas komandan dan menciptakan ketidakstabilan dalam struktur militer Israel. Oleh karena itu, perlunya tindakan yang tepat dan konsisten dari pihak berwenang untuk menanggapi insiden ini dan menegaskan kembali kewibawaan komandan di dalam kekuatan militer.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved