Tanggap Darurat 3 Hari, TGB Himbau Seluruh Aparat Fokus pada Penyelamatan Korban Gempa NTB
Tanggal: 29 Jul 2018 15:20 wib.
Gempa yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sekitarnya ini membuat masyarakat resah. Keresahan dan kekhawatiran warga membuat Gubernur NTB, Tuan Guru (TGB) Bajang Zainul Majdi menetapkan masa tanggap darurat untuk penanganan gempa bumi 6,4 SR yang melanda daerahnya sejak Minggu (29/7/2018), pukul 06.47 WITA.
Rencananya, tanggap darurat tersebut akan dilakukan tiga hari ke depan. TGB menyatakan bahwa saat ini seluruh aparat seperti Polri, Basarnas, BPBD, TNI, SKPD, PMI, Tagana, dan relawan lainnya tengah dikerahkan untuk fokus penanganan dan penyelamatan dahulu.
Untuk wilayahnya terparah yang terdampak oleh gempa meliputi tiga kecamatan yakni dua kecamatan berada di Lombok Utara yaitu Kecamatan Sembalun dan Sambelia, serta satu kecamatan di Lombok Selatan yaitu Kecamatan Bayan. Meninjau dari ketiga kecamatan tersebut, TGB memastikan akan terus melakukan penanganan gempa.
Tak ketinggalan, TGB menyampaikan bela sungkawa dan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada para korban gempa.
"Kita berduka cita karena ada musibah gempa yang tidak bisa dihindarkan, musibah yang memang merupakan ketetapan Allah SWT. Pagi hari ini dan baru saja susul menyusul," ungkapnya.
Menurut laporan dari BMKG, hari ini telah terjadi gempa bumi tektonik 6.4 SR pada pukul 05.47 WIB di wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa, yang diikuti dengan gempa susulan. Sejak pukul 05.47 WIB hingga pukul 08.18 WIB tercatat telah terjadi 43 kali gempa susulan, dengan gempa susulan paling kuat adalah 5,7 SR.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melaporkan pusat gempa di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan kedalaman 24 km. Gempa terjadi akibat aktivitas Sesar Naik Flores, namun tidak berpotensi tsunami.
Gempa dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa Besar, Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja, Gianyar, serta sejumlah wilayah di Bali.
Adapun korban akibat gempa, hingga saat ini ditemukan 10 orang meninggal dunia dan lebih dari seratus orang luka-luka.