Taman Kanak-Kanak di Gaza Utara Tetap Berjalan Meski Di Tengah-Tengah Agresi Israel
Tanggal: 5 Mei 2024 22:23 wib.
Sebuah taman kanak-kanak (TK) di Gaza utara, Palestina, tetap beroperasi meskipun Israel memulai agresi brutal pada Oktober 2023 yang hingga kini masih berlangsung. TK Siraj Al Aqsa, salah satu bangunan yang hancur di awal serangan Israel, kini telah mulai menjalankan kegiatan belajar mengajar oleh para guru sukarelawan. Selain itu, TK tersebut juga dibuka untuk memberikan dukungan psikologis bagi anak-anak.
Menurut salah satu guru TK, Ikram Hale, anak-anak yang dididik juga diberikan kegiatan berbasis hiburan dan dukungan psikologis untuk meringankan dampak rasa sakit yang mereka alami akibat perang. Para guru relawan memiliki tujuan mulia untuk membesarkan generasi terpelajar, meskipun dihadapi oleh berbagai tantangan.
Seorang ibu yang menyekolahkan anaknya di TK, Nesrin Abu Nahl, merasa senang melihat sang buah hati kembali ke sekolah. Keputusan itu, menurutnya, sangat tepat di tengah-tengah agresi Israel. Menurut Nesrin, anak-anak membutuhkan penanganan psikologis di masa-masa sulit ini, dan mereka berusaha membangun generasi terpelajar yang membutuhkan pendidikan dan pengembangan.
Israel telah melancarkan agresi ke Palestina selama tujuh bulan terakhir. Selama agresi mereka menggempur habis-habisan warga dan objek sipil, seperti rumah sakit hingga sekolah. Akibatnya, lebih dari 34.000 warga Palestina telah meninggal, dengan mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan.
Meskipun demikian, taman kanak-kanak ini tetap tegar berdiri dan berfungsi sebagai tempat pendidikan dan perlindungan bagi anak-anak di tengah-tengah segala ketakutan dan keputusasaan. Para guru sukarelawan melakukan segala yang mereka bisa untuk memberikan harapan dan pendidikan kepada generasi muda di Gaza utara.
Data terbaru juga menunjukkan bahwa angka anak-anak yang mengalami dampak psikologis akibat agresi Israel semakin meningkat. Situasi ini menekankan pentingnya peran TK Siraj Al Aqsa sebagai tempat yang memberikan dukungan psikologis yang sangat diperlukan bagi anak-anak di tengah-tengah bencana ini.
Seiring dengan berlanjutnya agresi Israel, muncul kebutuhan yang lebih mendesak untuk memberikan perlindungan dan pendidikan bagi anak-anak di Gaza utara. Selain itu, kondisi tersebut juga menunjukkan betapa pentingnya peran sukarelawan dalam mendukung pendidikan di tengah-tengah konflik yang tak kunjung usai.
Dengan merintis kembali kegiatan belajar di taman kanak-kanak ini, harapan untuk membangun generasi yang terpelajar dan penuh semangat tetap terjaga di tengah segala kelamnya konflik yang sedang berlangsung di Palestina. Para guru dan sukarelawan memberikan teladan yang kuat bahwa pendidikan dan keberanian untuk terus belajar tidak boleh hilang di tengah-tengah bencana.
Gabungan dari upaya para sukarelawan dan keberanian para murid yang tetap semangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari di tengah agresi, memberikan gambaran yang sangat menginspirasi bahwa semangat belajar dan menimba ilmu tidak boleh mati, meski berada di tengah bencana yang sedang terjadi. Hal ini adalah sebuah pelajaran berharga bagi semua pihak, bahwa pendidikan dan semangat belajar adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik, bahkan di tengah-tengah kondisi yang paling sulit sekalipun.