Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati
Tanggal: 4 Jun 2024 20:20 wib.
Para ibu di Gaza mengaku kini begitu kesulitan mencari susu untuk mencukupi kebutuhan nutrisi buah hatinya. Amira al-Taweel termasuk yang mengalaminya. Ia telah menjelajahi apotek-apotek di Gaza utara untuk mencari susu bagi anaknya, Youssef. Kondisi ekonomi yang sulit dan sulitnya akses terhadap bahan makanan membuat banyak ibu di Gaza harus mencari cara yang kreatif untuk memberi makan anak-anak mereka. Salah satu contohnya adalah keputusan sulit yang harus diambil oleh seorang ibu yang tidak bisa menemukan susu untuk anaknya. Dalam situasi yang menyedihkan, ibu-ibu di Gaza terpaksa memberikan tepung sebagai pengganti susu bagi sang buah hati.
Dalam situasi konflik yang berkepanjangan di Gaza, banyak keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi. Hal ini menyebabkan banyak produk kebutuhan sehari-hari sulit didapat, termasuk susu untuk anak-anak. Dilansir dari berbagai sumber, banyak ibu di Gaza yang merasa putus asa karena sulitnya mendapatkan susu untuk anak-anak mereka. Terpaksa, mereka harus mencari alternatif lain, termasuk memberikan tepung sebagai pengganti susu.
Keputusan untuk memberikan tepung sebagai pengganti susu terhitung sebagai keputusan terpaksa, mengingat pentingnya nutrisi yang tepat untuk tumbuh kembang anak. Tepung, meskipun kaya akan karbohidrat, tidak dapat memberikan nutrisi yang sama dengan susu dalam hal kalsium, protein, dan nutrisi penting lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak. Diharapkan dengan adanya perhatian lebih dari pihak yang berwenang, masalah ini dapat segera ditangani untuk membantu keluarga di Gaza mendapatkan akses yang lebih baik terhadap makanan dan nutrisi yang seimbang.
Selain persoalan ekonomi, konflik yang berkepanjangan di Gaza juga membuat akses terhadap fasilitas kesehatan menjadi sulit. Kondisi ini semakin memperburuk kondisi anak-anak yang membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembangnya. Bantuan dari pihak internasional dan upaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman diharapkan dapat membantu mengatasi masalah ini. Tetapi, kekhawatirannya terjadi. Ibu 33 tahun itu tak menemukan satu wadah pun susu untuk memuaskan rasa lapar buah hatinya. Dokter di Gaza pun meminta pertolongan dunia untuk mamasok bantuan susu secara melimpah.
Situasi yang dihadapi oleh ibu di Gaza menunjukkan betapa sulitnya kehidupan di wilayah konflik. Tidak hanya harus menghadapi kondisi ekonomi yang sulit, tapi juga harus mencari cara kreatif untuk memberikan nutrisi yang cukup bagi anak-anak mereka. Kasus-kasus seperti ini juga membutuhkan perhatian lebih dari pihak yang berwenang dan kerja sama internasional agar keluarga di Gaza dapat mendapatkan akses yang lebih baik terhadap makanan dan nutrisi yang seimbang.