Tahukah Kamu, Kenapa Awan Dapat Melayang dan Tidak Jatuh dari Langit?
Tanggal: 25 Agu 2017 18:39 wib.
Pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa awan bisa bergerak melayang-layang di udara dan tidak jatuh ke permukaan bumi? Sebelum menjawab pertanyaan ini, perhatikan cara terbentuknya awan di bawah ini. Awan terbentuk dengan empat cara, yakni:
Pertama, awan terbentuk karena pertemuan antara dua jenis massa udara yang berbeda. Gambar 1 nomor 1 (kiri-atas) menunjukkan awan yang terbentuk karena ada pertemuan antara udara yang sangat lembap dan banyak mengandung uap air dan udara yang kering. Pertemuan dua jenis massa udara ini, yaitu massa udara basah dan massa udara kering ini dapat membentuk awan. Udara lembap dan hangat yang berasal dari laut akan berada di atas udara yang lebih kering dan dingin. Hal ini membuat udara yang lebih hangat tadi akan terus naik (karena lebih ringan dan lebih hangat dari sekelilingnya) sehingga dapat membentuk awan.
Kedua, awan terbentuk karena udara yang bergerak horisontal akan terhalang atau terbentur gunung. Saat terbentur itulah udara akan “dipaksa naik” oleh gunung itu, yakni udara hangat tadi akan bertemu dengan udara yang sangat dingin sehingga pembentukan awan pun dapat terjadi lebih cepat (Gambar 1 nomor 2, kanan-atas).
Ketiga, awan terbentuk karena pemanasan permukaan oleh Matahari atau sering disebut dengan istilah konveksi. Konveksi ini dapat terjadi karena pemanasan Matahari membuat suhu udara menjadi lebih tinggi sehingga beratnya pun menjadi lebih ringan dibandingkan sekitarnya, sehingga udara dapat bergerak naik (Gambar 1 nomor 3, kiri-bawah).
Keempat, awan terbentuk karena terjadinya pertemuan angin atau bisa disebut juga dengan konvergensi (Gambar 1 nomor 4, kanan-bawah). Konvergensi angin laut (bertiup dari laut menuju darat) dan angin dari darat dapat terbentuk di wilayah pantai pada siang hari. Karena udara yang berlawanan arah itu saling bertemu dan mendekat maka tidak ada cara lain selain udara itu akan bergerak naik bersama-sama sehingga awan pun dapat terbentuk.
Lalu, bagaimana cara awan tetap di atas dan tidak jatuh?
Awan terjaga tetap di atas karena ia berasal dari sekumpulan udara yang naik karena densitas atau berat jenisnya lebih ringan dibandingkan udara di sekitarnya. Selanjutnya, jika suhu udara di dalam awan masih sangat dingin (lebih rendah dari 0 derajat Celcius) maka proses pembentukan es dapat terus terjadi dengan berbagai cara antara partikel-partikel kecil yang ada di sana seperti saling bergabung, menumbuk, memisah, dan sebagainya.
Selain itu, kandungan awan sebagian besar masih berupa kristal es, air super-dingin (supercooled water), titis-titis kecil es (ice droplet), titis-titis kecil air (water droplet), dan tetes-tetes air hujan (raindrop).
Posisi awan akan semakin turun jika awan mengandung lebih banyak titis-titis kecil air dibandingkan dengan es. Jika sudah begitu, awan pun dapat berubah wujud seluruhnya menjadi tetes-tetes air hujan sehingga tak lagi bisa kita temukan melayang di udara.