Survei Terbaru Reuters soal Pilpres AS: Kamala Harris Pecundangi Trump
Tanggal: 25 Jul 2024 20:48 wib.
Survei pilpres Amerika Serikat terbaru mengungkapkan peningkatan elektabilitas Wakil Presiden dan kandidat calon presiden Kamala Harris yang telah berhasil mengungguli rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump. Berdasarkan survei dari Reuters/Ipsos yang dirilis pada Selasa (23/7), elektabilitas Harris mencapai 44 persen, mengungguli Trump yang hanya memperoleh 42 persen.
Survei tersebut dilaksanakan pada Senin dan Selasa setelah pengumuman pengunduran diri Presiden petahana Joe Biden dalam pemilihan presiden Amerika Serikat pada hari Minggu (21/7). Survei ini memiliki Margin of Error (MoE) sekitar ±3 persen.
Namun, survei lain yang juga dirilis pada Selasa menunjukkan elektabilitas Harris masih sedikit tertinggal dari Trump. Jajak pendapat yang dilakukan oleh PBS News/NPR/Marist pada hari Senin menunjukkan bahwa Trump unggul tipis dari Harris dengan perolehan suara 46 persen, sementara Harris memperoleh 45 persen.
Menurut survei tersebut, 87 persen warga Amerika Serikat menilai keputusan Biden untuk mundur dari pencalonan adalah langkah yang tepat. Sejumlah besar responden (41 persen) menyatakan bahwa keputusan Biden tersebut dapat meningkatkan peluang Partai Demokrat untuk memenangkan pemilu pada tanggal 5 November mendatang.
Di sisi lain, berdasarkan rangkuman dari New York Times, Trump masih unggul dalam delapan dari sepuluh lembaga survei yang dipantau oleh koran tersebut. Selisih rata-rata suara Trump unggul 1-2 persen suara dari Harris. Poling terbesar terdapat pada hasil survei CNN/SSRS yang menunjukkan bahwa Trump mendapat 49 persen suara, sementara Harris hanya memperoleh 46 persen suara.
Harris telah berhasil mendapatkan dukungan dari sebagian besar pejabat Demokrat, termasuk mantan ketua DPR Nancy Pelosi, pemimpin partai di Senat Chuck Schumer, dan pemimpin partai di DPR Hakeem Jeffries.
Peningkatan elektabilitas Harris yang cukup dramatis telah mengubah dinamika pemilihan presiden Amerika Serikat, terutama dalam lingkup Partai Demokrat. Sebelumnya, banyak yang mengecam pencalonan Biden karena dianggap terlalu tua untuk kembali menjabat.
Harris memiliki potensi untuk mencatat sejarah sebagai perempuan kulit hitam dan Amerika keturunan Asia pertama yang terpilih sebagai presiden Amerika Serikat jika dapat memenangkan pilpres tersebut.
Partai Demokrat hingga saat ini belum mengumumkan calon presiden dan wakil presiden mereka secara resmi. Pengumuman calon presiden dan wakil presiden akan dilakukan dalam Konvensi Nasional partai pada tanggal 19 Agustus mendatang.
Hingga kini, beberapa kandidat potensial yang bisa menjadi pasangan wakil presiden Harris antara lain Gubernur Kentucky Andy Beshear, Menteri Transportasi Pete Buttigieg, Gubernur Carolina Utara Roy Cooper, Senator Arizona Mark Kelly, Gubernur Illinois J.B. Pritzker, Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro, dan Gubernur Michigan Gretchen Whitmer.
Survei elektabilitas calon presiden dan wakil presiden Amerika Serikat selalu menjadi topik yang menarik perhatian, terutama dalam mengukur respons masyarakat terhadap perubahan politik dan pandangan terhadap tokoh-tokoh politik yang bakal bertarung dalam pilpres. Survei ini juga memberikan gambaran mengenai pasar politik dan kekuatan partai politik dalam menghadapi persaingan pilpres yang semakin sengit.